Senin 02 Oct 2017 13:40 WIB

Pecinta Otomotif Masih Meragukan Infrastruktur Mobil Listrik

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Winda Destiana Putri
Mobil Listrik
Foto: VOA
Mobil Listrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gagasan mobil listrik yang digulirkan oleh pemerintah, disambut baik oleh kalangan pecinta otomotif Indonesia. Namun demikian, masih ada banyak hal yang perlu dikembangkan sebelum Indonesia mulai menerapkan teknologi mobil listrik sepenuhnya.

"Mobil listrik mungkin - mungkin saja diwujudkan, karena pada dasarnya memang benar secara global semua mengarah pada teknologi yang ramah lingkungan," ujar anggota Ikatan Motor Indonesia Fahmi Shiddiq saat dihubungi Republika pada Senin (2/10). Menurutnya, tantangan ke depan yang harus disiapkan untuk menyambut mobil listrik ialah membangun infrastruktur pengisian listrik isi ulang untuk kendaraan bermotor.

Fahmi memberi contoh, di Jepang, stasiun pengisian listrik untuk kedaraan bermotor sudah banyak tersedia di areal perkantoran. "Jadi kalau sambil parkir mereka bahkan juga punya alat untuk isi ulang listrik. Di rumah juga ada quick charge," katanya.

Permasalahannya sekarang, tambah Fahmi, bagaimana mau mengembangkan mobil listrik sedangkan PLN saja masih mengalami kendala dalam menyuplai listrik di rumah tangga. Listrik masih sering mati. "Karena penyuplai utama hanya PLN kan. Berari alternatif lain, swasta harus masuk untuk menyediakan listrik," usulnya.

Selain itu, ia juga mendorong agar penerapan mobil listrik lebih dahulu diterapkan pada kendaraan umum. Karena ada beberapa kendaraan umum yang memiliki fasilitas memungkinkan untuk dipasang infrastruktur pengisian listrik. Seperti contohnya bus Transjakarta.

Komentar senada juga diberikan oleh salah satu masyarakat pecinta otomotif, Reyno Rizki. Ia menyangsikan perkembangan mobil listrik di Indonesia. Pasalnya, fasilitas pendukung masih banyak yang belum memadai.

"Mobil listrik enggak akan jalan kalau tidak didukung. Dan sejauh yang saya lihat pabrikan agak risih saat tahu Indonesia mau riset soal kendaraan listrik. Terbukti saat (mobil listrik) Gesit keluar, Honda langsung mematahkannya dengan motor listrik mereka," jelas pria yang setiap tahun rutin menyambangi pameran otomotif GIIAS tersebut.

Selain itu soal produksi baterai dan daur ulangnya, ketika sudah tua, masih belum jelas. "Kalo soal charging station bisa dibuat, tapi kalau untuk rumahan sepertinya agak sulit karena yang pernah saya baca setidaknya butuh listrik minimal 3.5kva biar chargingnya stabil," ungkapnya.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement