Selasa 03 Oct 2017 12:39 WIB

Tas Bisa Sebabkan Keracunan Makanan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Daging mentah.
Foto: Pixabay
Daging mentah.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Siapa sangka tas ternyata bisa menjadi penyebab keracunan apabila digunakan untuk membawa makanan mentah seperti daging dan ikan. Food Standards Agency (FSA) mengatakan tas bisa menyimpan bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan sakit perut.

Seperti yang dilansir dari BBC, Selasa (3/10), pembeli harus memiliki tas terpisah untuk makanan mentah, makanan siap saji, dan barang keperluan rumah tangga, seperti deterjen. Tas yang dapat digunakan kembali bisa diberi kode warna atau diberi label untuk menghindari pencampuran.

Jika ada tumpahan yang terlihat, mengotori, atau merusak, kantong plastik harus diganti. Sementara kantong kain bisa dicuci atau dibersihkan.

"Bahkan jika tidak ada tumpahan atau pewarnaan, kami akan merekomendasikan agar tas katun dicuci secara teratur jika telah digunakan untuk membawa barang-barang mentah," kata FSA dalam sebuah unggahan terbarunya.

Selain itu, bahan mentah seperti ayam yang dibeli di toko ternyata sumber infeksi yang potensial. Pengujian oleh FSA menunjukkan kemasan ayam dapat membawa serangga yang disebut campylobacter.

Serangga ini merupakan penyebab keracunan makanan yang paling umum di Inggris. Keracunan campylobacter biasanya berkembang beberapa hari setelah makan makanan yang terkontaminasi.

Gejalanya seperti, sakit perut, diare berat, dan terkadang muntah. Selain itu, telur, ikan, dan sayuran yang ditanam di tanahpun bisa menimbulkan risiko keracunan makanan.

Toko-toko besar di Inggris membanderol plastik seharga lima poundsterling atau sekitar Rp 90 ribu untuk sekali pakai selama dua tahun. Namun mereka tidak harus membayar biaya kantong plastik untuk produk tertentu (termasuk produk ikan, daging, atau unggas mentah).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement