Rossa jelas punya peran atas sukses film Ayat-Ayat Cinta (A2C). Demikian pula film A2C juga terbukti melengkapi larisnya original sound track(OST) yang dilantunkan Rossa. Tak hanya filmnya yang fenomenal, OST A2C juga mendapat tanggapan dahsyat dari masyarakat. Padahal lagu ini lebih dulu diperkenalkan pada publik karena diluncurkan dua bulan sebelum film tersebut ditayangkan di bioskop pada 21 Februari 2008.
Puncaknya, Rossa menggenggam penghargaan dari Yayasan Anugerah Musik Indonesia (AMI Award) 2008 sebagai The Best Female Solo Pop singer lewat lagu OST dari film yang diangkat dari buku yang berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy yang diterbitkan oleh Republika tersebut.
Kesuksesan itu menyusul sukses atas penjualan CD dan kasetnya yang mencapai 150 ribu kopi dalam waktu singkat. Tak hanya itu, lagu ini juga menempati posisi teratas tangga lagu di radio, TV serta menjadi ring back tone (RBT) paling diminati hingga sekarang. Hingga kini, suara Rossa lewat alunan lagu Ayat Ayat Cinta masih bergaung di banyak tempat. Di mal, pusat berbelanjaan, televisi, radio, RBT ponsel, dan bahkan para penyanyi jalanan.
Rossa mengaku sempat khawatir lagunya tak laku. Kenyataannya berbeda, lagu ini justru laris dan menjadi daya tarik serta memancing rasa ingin tahu masyarakat untuk menonton film A2C yang dibintangi Fedi Nuril, Rianti Catwright, dan Carissa Puteri itu.
Ocha -- panggilan Rossa -- sependapat, film tersebut memiliki daya tarik berbeda dengan film lain yang banyak ditayangkan di bioskop akhir-akhir ini. Salah satunya, tema religius yang dibalut dengan cerita percintaan. Namun, meskipun religius, A2C tak terkesan menggurui. Karenanya, film ini tak hanya menarik minat kaum muslimin untuk menontonnya, namun juga kalangan non muslim.
''Film memang sangat fenomenal, karena dapat dinikmati semua kalangan. Inilah film yang menyuguhkan Islam sesungguhnya dan menunjukkan keindahan dari Islam yang hakiki,'' ungkap Rossa kepada Majalah Wanita terbitan Republika, seusai pemotretannya sebagai cover di kantor harian ini di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, awal April lalu.
Wanita kelahiran Sumedang, Jawa Barat, 9 Oktober 1978 ini bersyukur dapat menyanyi sebagai OST A2C karena memang ini merupakan album OST film layar lebar pertamanya. Karenanya dia rela menunda penggarapan album keempatnya yang akan keluar Juni 2008. Adakah pengaruh menyanyikan lagu bernafaskan religi itu terhadap kehidupannya?
Kagum Aisyah
Penyanyi yang memiliki nama lengkap Sri Rosa Roslaina Handayani itu mengaku mengagumi tokoh Aisyah dalam A2C. Menurutnya, Aisyah merupakan wanita yang kuat, pintar, dan berani mengambil keputusan. Namun, Rossa meng-aku tidak ingin seperti Aisyah yang harus berbagi suaminya dengan orang lain.
''Setiap perempuan pastinya tidak ingin di posisi seperti itu. Jika alasannya karena istri sakit, mungkin masih bisa dipahami. Tapi kalau disebabkan untuk alasan yang lain, saya rasa tidak,'' tegasnya.
Ya... tetapi adakah pengaruhnya dengan membaca novel A2C maupun saat menikmati filmnya sepanjang proses pembuatan OST itu? Rossa mengaku dapat lebih ikhlas menjalani hidup.
''Saya ini sebenarnya tak sekuat apa yang dilihat orang sehari-hari. Tapi sejak lama saya mencoba menjalani hidup apa adanya. Apa yang terbaik untuk keluarga dan anak adalah prioritas yang harus didahulukan. Karenanya, saya mencoba untuk ikhlas. Saya percaya, istri itu harus ikhlas jika ingin masuk surga,'' ungkapnya sambil tersenyum.
Perempuan ini sepakat bahwa persoalan rumah tangga merupakan masalah domestik yang tak selayaknya diceritakan kepada umum. Bahkan, kepada kedua orang tuanya sekalipun.
Lebih penting dari itu, Rossa mengaku selalu mencoba menjalani hidup apa adanya dengan penuh keikhlasan. Dengan keikhlasan itu pula yang kini membawa prioritas utama Rossa adalah kebahagiaan anak pertamanya, Rizky Langit Ramadhan (1,5 tahun).
Siang itu, Rossa nampak santai berbalut baju terusan abu-abu kuning. Ia menjawab setiap pertanyaan Republika dengan ramah dan santai. Meskipun agak sakit, Rossa masih mewarnai pertemuan dengan canda dan tawa. Pribadinya sangat bersahaja. Ia juga nampak 'kerasan' dengan suasana Republika yang hangat sambil asyik menikmati menu makan siang sederhana yang disajikan.
Di tengah ngobrol santai itu, ia berkata, ''Kayaknya di sini semuanya enak, saya jadi ingin ke kembali lagi,'' katanya diiringi deraian tawa seluruh ruangan. Pastinya, Republika juga akan menunggu, Cha! / mth