REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Asian Games 2018 pada 18 Agustus hingga 2 September di Jakarta dan Palembang akan menjadi sejarah tersendiri bagi cabang bridge. Karena, untuk pertama kalinya cabang olah raga ini dimainkan di ajang multievent terbesar di Asia.

Bridge akan menjadi andalan tuan rumah untuk mendulang medali emas. Sebanyak enam medali emas akan diperebutkan, sementara Indonesia membidik dua medali emas.

Untuk mencapai target tersebut Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB Gabsi) merencanakan mengirim atletnya di kejuaraan bridge internasional di Sanya, Cina.

"Kami sudah melakukan seleknas dan pelatnas Asian Games 2018 dan segera melakukan try-out ke kejuaraan bridge internasional di Sanya, Cina, dari 26 Oktober hingga 10 November 2017. Cina merupakan saingan terberat sehingga kami perlu menguji kemampuan di kejuaraan tersebut," kata Ketua Umum PB Gabsi Eka Wahyu Kasih kepada Republika.co.id, Rabu (11/10).

Eka menambahkan, usai mengikuti kejuaraan internasional di Cina, Indonesia akan menggelar Test Event Asian Games 2018 yang akan digelar 28 November hingga 5 Desember 2017 di Hotel Margo Depok Jawa Barat. Kemudian pada 6 hingga 12 Desember 2017 akan uji coba di SEABF Championship di tempat yang sama.

Untuk mencapai target dua medali emas tersebut, PB Gabsi juga akan merekrut pelatih asing kelas dunia. "Kami akan sewa pelatih asing untuk meningkatkan kemampuan atlet. Sedangkan untuk tahun 2018 akan try-out ke Eropa dan Amerika,'' jelas Eka.

Eka pun menyoroti persaingan Asian Games 208 nanti. Dari total enam nomor pertandingan yang memperebutkan lima emas dan satu perak, target PB Gabsi adalah dua emas. Saingan terberat tuan rumah nanti dipredikasi akan berasal dari Cina, Taiwan, Singapura, dan Jepang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika