Rabu 13 Jan 2016 15:00 WIB

15 Tahun Berkiprah, BMH Kembali Terima SK Laznas

Red:

JAKARTA — Baitul Maal Hidayatullah (BMH), lembaga amil zakat yang telah berkiprah sejak 2001, kembali dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 425 Tahun 2015.

Surat keputusan tersebut diberikan secara langsung oleh Direktur Pemberdayaan Zakat Kementerian Agama (Kemenag) Jaja Jaelani kepada Ketua Yayasan BMH Wahyu Rahman di Gedung Kemenag, Jakarta, Senin (11/1).

Dalam sambutannya, Jaja berharap, menyusul diberikannya SK sebagai Laznas, BMH mampu mendorong terwujudnya optimalisasi dana zakat bagi pemberdayaan umat.

"Dengan diberikannya izin ini, kami berharap agar BMH mampu mewujudkan sinergi dengan muzakki, bagaimana masyarakat bisa menunaikan zakatnya kepada lembaga-lembaga berizin sehingga dana zakat bisa dioptimalkan untuk umat," kata Jaja dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (12/1).

Ia juga berharap, BMH dapat bergerak semakin baik untuk menjaga kepercayan publik. "Jadi tolong, jaga amanah masyarakat yang telah diberikan kepada BMH. Dan, tentu saja BMH harus semakin lebih baik dan lebih terpercaya lagi."

Direktur Utama BMH Supendi mengatakan, dengan terbitnya SK Laznas dari Kemenag ini maka BMH resmi diakui pemerintah sebagai lembaga legal yang bisa menjadi mitra umat Islam dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah bagi terwujudnya kecerdasan dan kesejahteraan umat.

Sepanjang kiprahnya, Laznas BMH memiliki tiga program inti yang terus dikembangkan. Pertama, Dai Tangguh yang meliputi program penjaringan, pendidikan, penugasan, dan pemberdayaan dai. Dalam program ini, diberikan pula apresiasi khusus untuk dai yang bertugas di daerah pedalaman, perbatasan, terpencil, terjauh, dan terluar wilayah NKRI.

Program inti kedua adalah Senyum Anak Indonesia. Program ini meliputi beasiswa berkah, santunan paket pendidikan, dan yang baru dimulai adalah penanganan anak korban kekerasan. Program penanganan anak korban kekerasan dilakukan atas kerja sama dengan dengan pakar psikologi forensik Indonesia, Reza Indragiri Amriel.

"Dalam skala terbatas, program ini sudah berjalan dengan baik," tutur Kepala Humas BMH Imam Nawawi.

Adapun program inti ketiga adalah Mandiri Terdepan. Program ini meliputi Kampung Berkah Mandiri, Dai Berdaya, dan Keluarga Permata Idaman. "Alhamdulillah dalam bulan ini, ada binaan BMH yang berhasil menyabet penghargaan dalam ajang Santripreneur yang diselenggarakan Bank Syariah Mandiri," kata Nawawi. n c27 ed: wachidah handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement