Kamis 19 Oct 2017 05:54 WIB

Cara Menyimpan ASI Secara Tepat

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Menyusui bukan hanya memberi nutrisi pada bayi, tapi juga memberinya kedekatan dengan sang ibu. Karena itu ibu menyusui perlu didukung agar bisa memberi ASI yang cukup.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menyusui bukan hanya memberi nutrisi pada bayi, tapi juga memberinya kedekatan dengan sang ibu. Karena itu ibu menyusui perlu didukung agar bisa memberi ASI yang cukup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu dilema yang dialami ibu bekerja setelah cuti melahirkan adalah bagaimana ia melanjutkan pemberian ASI pada bayinya. Sebab, si ibu harus kembali bekerja di tengah ia baru saja memiliki bayi berusia tiga bulan yang masih membutuhkan ASI.

Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Elizabeth Yohmi SpA, IBCLC, menjelaskan pemberian ASI harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) agar terhindari bakteri. "Sebaiknya juga kulkas selalu terkunci dan diperiksa satu kali sehari untuk mempertahankan temperatur tetap stabil," ujarnya.

Kemudian, penyimpanan ASI tanpa lemari es bisa dilakukan dengan menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan. Mulai dari kotak styrofoam kecil atau termos untuk kebutuhan transportasi.

Siapkan pula, kotak pendingin (cool box) kapasitas sedang atau besar untuk kebutuhan penyimpanan di rumah. Letakkan ASI dalam botol kaca minuman dan es batu secukupnya sesuai ukuran kotak pendingin.

Setidaknya kotak styrofoam dan cool box dapat menjaga kondisi ASI perah selama 24 jam dengan kondisi es batu memenuhi kotak. Kotak tidak boleh sering dibuka tutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement