Kamis 29 Dec 2016 21:02 WIB

Tangisan Umar dan Kesederhanaan Rasulullah SAW

Tangisan Umar dan Kesederhanaan Rasulullah SAW

Rep: mgrol86/ Red: Agung Sasongko
Masjid Nabawi
Masjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu hari Umar bin Khattab radhiallahu’anhu menemui Nabi Muhammad SAW di kamar beliau. Ketika Umar masuk, Rasul sedang berbaring  di atas sebuah tikar yang telah usang.

Tikar tersebut membekas dipunggung beliau, maka air mata Umar menetes tidak bisa menahan kesedihannya melihat keadaan Rasulullah.  Lalu Nabi Muhammad Saw bertanya sambil memandang Umar,“Apa yang membuatmu menangis wahai Umar?”

Umar menjawab dengan suara tersendat karena tangisan, “Wahai Rasulullah, bagaimana aku tidak menangis, sedangka  tikar ini membekas dipunggung engkau. Aku juga tidak melihat apapun di rumah engkau. Para raja tidur di atas kasur sutra dan tinggal di istana yang megah, sementara engkau disini, padahal engkau adalah Nabi dan manusia pilihan Allah”.

Rasulullah kemudian menjawab sambil tersenyum, “ Wahai Umar, kebaikan mereka dipercepat datangnya dan kesenangan mereka itu pasti terputus. Sedangkan kita adalah kamu  yang kebaikannya ditunda hingga hari akhir. Tidakkah engkau rela jika akhirat untuk kita dan dunia untuk mereka!”.

 

Mendengar ucapan Rasulullah, Umar tersenyum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement