Kamis 15 Dec 2011 15:34 WIB

Nafsu Halangi Umat Berdzikir

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Berdzikir
Berdzikir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sudah menjadi hal lumrah dalam kehidupan di dunia bahwa segala proses diawali dengan tantangan. Begitu pula saat seorang Muslim akan melaksanakan dzikir.

Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnaen, mengatakan manusia memiliki akal dan nafsu. Di saat yang sama, ibadah yang mewajibkan Muslim untuk dilaksanakan bertentangan dengan nafsu.

"Jadi, tantangan utama umat untuk berdzikir adalah nafsu. Hal ini yang menyebabkan rasa malas, enggan atau sumber alasan-alasan lain yang menghalangi umat berdzikir," kata dia saat berbincang dengan republika.co.id, Kamis (15/12).

Untuk itu, kata Tengku, umat ketika berniat berdzikir hendaknya menahan dan membendung nafsu dengan akal. Dengan demikian, nafsu akan tunduk. "Bagaimana caranya, nafsu itu dipaksa untuk berdzikir," katanya.

Sebab, lanjut dia, selama nafsu tidak ditekan maka dzikir pun sulit dilakukan. "Karena itu, orang yang berakal itu orang yang berdzikir dan mampu menjaga nafsu," pungkas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement