Selasa 08 Mar 2011 16:49 WIB

Dua SMK RSBI Baru Bakal Berdiri di Jatim

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur (Jatim) tahun ini merencanakan pembangunan dua sekolah menengah kejuruan (SMK) berlabel rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di Kota Madiun dan Kabupaten Bojonegoro. Rencananya pembangunan itu akan memakan waktu setahun dan pada tahun ajaran 2012/2013 sudah bisa menerima siswa baru.

Kepala Dindik Jatim, Dr Harun MM, mengatakan, saat ini di Jatim baru terdapat lima SMK RSBI yang tersebar di Kabupaten Sampang, Pasuruan, Bondowoso, Jombang, dan Pacitan. Penambahan SMK RSBI bertujuan untuk meningkatkan perbandingan SMK dan sekolah menengah atas (SMA) di Jatim yang rasionya masih 53 berbanding 47 persen.

Harun berharap pada 2013 jumlah rasio SMK dan SMA bisa 60 berbanding 40 persen sesuai Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan Nasional. "Kami mendirikan SMK baru untuk merealisasikan rasio perbandingan antara SMK dan SMA. Khusus pendirian SMK RSBI murni untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja," kata Harun di Kantor Dindik Jatim, Jalan Gentengkali, Surabaya, Selasa (8/3).

Menurutnya, alokasi dana pembangunan untuk SMK RSBI yang disiapkan mencapai Rp 30 miliar untuk dua sekolah. Dana itu hanya untuk membangun gedung dan perlengkapan proses belajar mengajar di kelas, serta pendirian laboratorium. Masalah lahan akan disediakan pemerintah daerah setempat.

"Dengan anggaran segitu sarana dan prasana SMK RSBI dijamin berkualitas. Ini agar siswa dapat belajar dengan baik sebab segala perlengkapan praktik tersedia," terangnya.

Dari lima SMK RSBI, tiga sudah menerima siswa dan dua lainnya baru dibuka pada tahun ajaran 2011/2012. Harun menyebut pendirian SMK RSBI dilakukan dengan syarat ketat, sebab harus memenuhi manajemen standarisasi profesional (ISO), guru harus lulus sertifikasi, dan metode pembelajaran di kelas tidak konvensional. "Proses pembelajaran dan praktik di SMK RSBI pasti lebih berkualitas dibanding SMK lainnya," tegas Harun.

Karena berada di daerah yang memiliki potensi alam berbeda, maka jurusan yang dibuka di SMK RSBI akan disesuaikan dengan kekayaan alam setempat. Misal, di Bojonegoro nanti akan dibuka teknik pengelasan sebab disana berdiri perusahaan pengolahan minyak. Karena secara umum Jatim merupakan penghasil pertanian maka di SMK RSBI salah satu jurusannya adalah berbasis agro.

"Jurusan yang dibuka disesuaikan dengan kondisi alam di daerahnya. Yang pasti jurusan pertanian dan turunannya juga dibuka sebab Jatim penghasil produk pertanian," papar Harun.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim tersebut mengungkap bahwa semakin tingginya laju kenaikan ekonomi harus diimbangi dengan ketersediaan pekerja siap pakai. Pasalnya, penambahan lapangan kerja tanpa diikuti ketersediaan tenaga kerja profesional dan ahli dibidangnya akan membuat pertumbuhan ekonomi tersendat.

"Lulusan SMK RSBI dijamin siap pakai, berkualitas dan memiliki kemampuan khusus yang dibutuhkan dunia kerja. Itulah mengapa kami fokus pada pembangunan SMK," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement