Bamsoet Kagum dengan Keberhasilan Georgia Memerangi Korupsi

Dalam waktu 11 tahun peringkat Georgia naik sebanyak 74 poin.

Senin , 26 Mar 2018, 15:10 WIB
Bamsoet dalam pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Georgia Khobakhidze Iraklli di sela-sela acara Inter Parliementary Union (IPU) di Jenewa, Swiss.
Foto: DPR RI
Bamsoet dalam pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Georgia Khobakhidze Iraklli di sela-sela acara Inter Parliementary Union (IPU) di Jenewa, Swiss.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo kagum dengan keberhasilan Georgia dalam memerangi korupsi. Index Transparency International mencatat bahwa hanya dalam waktu 11 tahun, peringkat Georgia naik sebanyak 74 poin. Peringkat Georgia bahkan lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara Eropa seperti Republik Ceko, Latvia, Slovakia, Rumania, dan Bulgaria.

"Kami berharap bahwa Georgia dan Indonesia dapat saling berbagi pengalaman dan praktik-praktik terbaik dalam pemberantasan korupsi, terutama yang berkaitan dengan upaya repatriasi," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet dalam pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Georgia Khobakhidze Iraklli di sela-sela acara Inter Parliementary Union (IPU) di Jenewa, Swiss, Ahad (25/3) lalu, seperti dalam siaran persnya.

Bamsoet mengharapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Georgia bisa terus ditingkatkan. Saat ini hubungan bilateral kedua negara telah terjalin baik di berbagai bidang. khususnya, dalam hal perdagangan, pariwisata, investasi, infrastruktur dan sektor publik.

"Memasuki hubungan diplomatik 25 tahun, kita bersama sedang menyaksikan perkembangan positif hubungan bilateral RI dan Georgia dalam beberapa tahun terakhir. Segalanya berjalan baik, tanpa ganjalan politis apapun yang mengganggu," ujar Bamsoet.

Bamsoet menuturkan Indonesia dan Georgia memiliki potensi besar yang harus digali untuk mempererat kerja sama di berbagai bidang. Nilai perdagangan antara dua negara ini terus meningkat dan hubungan antar masyarakat mulai tumbuh.

Volume perdagangan antara Indonesia dengan Georgia terus meningkat. Pada tahun 2016 perdagangan kedua negara mencapai 57,6 juta dolar Amerika Serikat (AS), dan terus meningkat menjadi 58 juta dolar AS.

Ia berharap agar tren tersebut terus meningkat demi pertumbuhan ekonomi kedua negara. Indonesia dan Georgia harus terus mengeksplorasi sektor-sektor kerja sama yang dapat dikembangkan. Pihak swasta menurut Bamsoet, juga harus terlibat di dalamnya.

Politikus Partai Golkar ini memaparkan, kunjungan pejabat tinggi antar dua negara juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Banyak manfaat serta pelajaran dari kunjungan-kunjungan tIni merupakan kemajuan yang menggembirakan. Pertukaran pandangan dan pengalaman terkait reformasi dalam negeri merupakan salah satu bentuk kerja sama yang harus dipelihara.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menilai keamanan, perdamaian, serta pertumbuhan Georgia merupakan bagian penting untuk mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan Indonesia. Karenanya, Indonesia akan mendukung langkah Pemerintah Georgia untuk selalu mengutamakan cara-cara damai dalam mengelola persoalan dan menjaga keutuhan wilayahnya.

"Bagi kami, Georgia merupakan negara sahabat penting yang menghubungkan kawasan Eropa dan Asia. Sementara Indonesia juga memiliki arti penting di kawasan Asia Tenggara. Dengan posisi strategis ini, kami percaya bahwa bangsa kita saling membutuhkan dan dapat saling memberikan dukungan di berbagai forum kerja sama regional maupun internasional," pungkas Bamsoet.