Harga Beras Tinggi, Komisi IV akan Panggil Kementan

Rabu , 10 Jan 2018, 12:28 WIB
Beras (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Beras (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada pertengahan bulan Desember lalu, sempat dikabarkan Badan Urusan Logistik (Bulog) memiliki stok beras yang cukup yakni di atas dua juta ton. Namun kenyataannya sampai awal Januari tahun 2018 ini, stok beras di Bulog tidak lebih dari satu juta ton. Ini membuat harga beras melambung, dan untuk itu Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) akan memanggil Kementerian Pertanian terkait hal ini.

Menurut Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Michael Watimena, kurangnya stok membuat suplai beras ke pengecer menjadi relatif terbatas. Pada akhirnya beras di pasaran juga sedikit berkurang. Sementara permintaan dari masyarakat terhadap beras relatif normal .

"Hal inilah yang membuat harga di pasaran meningkat dan akhirnya membuat masyarakat menjerit," jelas Watimena, saat dikonfirmasi, Rabu (10/1).

Oleh karena itu, Politikus Partai Demokrat ini, menegaskan pihaknya akan mengundang dan mempertanyakan kondisi tersebut kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Dirut Perum Bulog. Sebab selama ini keduanya selalu optimistis stok beras relatif tersedia. "Sehingga masyarakat diminta tidak khawatir atau takut dengan ketersediaan beras di pasaran untuk ke depannya," tambahnya.

 

Namun ucapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang saat ini terjadi di lapangan atau di masyarakat. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan mendorong Menteri Pertanian dan Bulog bersama elemen pemerintahan lainnya untuk segera mengatasi melonjaknya harga bahan pangan seperti beras tersebut.