Anggota BKSAP DPR Terima Dubes Sudan

Rabu , 22 Nov 2017, 18:22 WIB
Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat republik Indonesia (DPR RI) Andreas Hugo Pareira.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat republik Indonesia (DPR RI) Andreas Hugo Pareira.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat republik Indonesia (DPR RI) Andreas Hugo Pareira menerima kunjungan Duta Besar Sudan Abdul Azis Abdalla di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (22/11).

"Kunjungan Duta Besar Sudan guna membicarakan kemungkinan peningkatan kerja sama di antara kedua negara," kata Andreas Hugo Pareira usai pertemuan.

Menurut Andreas, hubungan antara Indonesia dan Sudan di bidang perdagangan telah berjalan baik dengan volume perdagangan sekitar 70 juta dolar Amerika Serikat (AS) per tahun, tapi masih banyak potensi yang dapat ditingkatkan, seperti makanan, tekstil, dan hasil pertambangan.

Politikus PDI Perjuangan ini menambahkan, Sudan yang berada di Afrika juga dapat dimanfaatkan untuk membangun jalur-jalur perdagangan dengan negara di sekitarnya. Selain kerja sama di bidang perdagangan, Indonesia juga membantu di bidang pertahanan dan keamanan, yakni pengiriman TNI sebagai pasukan perdamaian PBB yang ditempatkan di negara-negara konflik di Afrika.

"Penempatan pasukan perdamaian itu menjadi kesempatan baik bagi Indonesia untuk membangun hubungan bilateral dengan negara-negara Afrika," katanya.

Sementara itu, Duta Besar Aziz Abdalla mengatakan di Sudan ada sekitar 1.300 mahasiswa Indonesia yang sedang tugas belajar.

"Saya kaget juga mendengar informasi ini. Ini adalah potensi pasar Indonesia di Sudan dan sebaliknya," katanya.

Azis Abdalla juga menyarankan Indonesia melakukan eksibisi bisnis atau pameran perdagangan di Sudan, untuk mempromosikan produk-produk Indonesia.

Sumber : antara