HNW: Pemasukan Pajak dari Alexis tak Berkah

Sabtu , 04 Nov 2017, 13:08 WIB
HNW menanam pohon di Pondok Pesantren Takhassus Daarul Qur'an, Kemang.
Foto: DPR RI
HNW menanam pohon di Pondok Pesantren Takhassus Daarul Qur'an, Kemang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Dapil 2 DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid (HNW) mengungkapkan, sejak dulu, Jakarta adalah tempat tinggal yang nyaman bagi beragam suku bangsa. Sebab, Jakarta didirikan dengan maksud menjadi tempat yang penuh berkah.

Demikian ditegaskan HNW saat memanfaatkan masa reses dengan menyambangi dan mendengarkan masukan warga Kemang, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (3/11) lalu.

"Kota ini didirikan untuk menjadi Jayakarta bukan Batavia. Maka, patut disyukuri, saat ini Gubernur yang baru, berani menutup Alexis dan menolak pemasukan pajak Rp 30 miliar dari Alexis. Sebab, ini uang yang tidak berkah," tutur Hidayat ketika berbicara di hadapan para santri Pondok Pesantren Takhassus Daarul Qur'an, Kemang.

Dijelaskan, warga Jakarta yang mayoritasnya adalah umat Islam meyakini janji Allah, bahwa siapapun yg ikhlas meninggalkan yang haram, maka Allah akan menggantikannya dengan yang halal dan yang lebih baik.

Sejak dulu, lanjut HNW, Jakarta menjadi tempat yang nyaman bagi beragam suku bangsa. Hal itu ditunjukkan dengan berdirinya kampung-kampung berlatar suku.

"Ada Kampung Ambon, Kampung Jawa, Kampung Makassar, Kampung Bali dan lain-lain. Semuanya sejak dulu nyaman dan aman tinggal di sini. Maka kita harus berupaya menghidupkan lagi rasa nyaman dalam keberagaman tersebut," katanya.