Komisi IX Temukan Bus Penjemputan Jamaah Haji tanpa Toilet

Rabu , 23 Aug 2017, 13:49 WIB
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf.
Foto: dpr
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Kerja (Panja) Kesehatan Haji Komisi IX DPR RI menyoroti bus penjemputan calon jamaah haji (calhaj) tanpa toilet. Pasalnya, bus jemputan yang membawa calhaj yang hendak berangkat ke Tanah Suci atau pulang ke Tanah Air, tidak dilengkapi dengan toilet.

Ketua Komisi IX DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi, mengatakan dengan waktu tunggu di dalam bus mencapai hingga dua jam, maka menahan buang air kecil akan berpengaruh bagi kesehatan jamaah haji. Mengingat bus penjemputan jamaah haji merupakan tanggungjawab Garuda Indonesia, maka Panja Kesehatan Haji Komisi IX DPR RI akan berkoordinasi terkait hasil penemuan ini dengan Tim Pengawas Haji. Di dalamnya, kata Dede, ada juga Komisi V DPR RI untuk menegur manajemen Garuda Indonesia yang menyediakan bus-bus tanpa toilet itu.

"Karena alokasi anggaran transportasi ini cukup besar," ujar Dede dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (23/8).

Dede menyebut, pelayanan kesehatan bagi jamaah haji masih dilakukan di tenda-tenda. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia sempat mengusulkan membangun rumah sakit untuk memudahkan memberikan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji. Kebijakan Kerajaan Arab Saudi tidak mengizinkan negara lain membangun rumah sakit di negaranya. Menurut dia, hal yang mungkin dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan rumah sakit setempat. "Inilah yang sedang kita jajaki," kata Dede.

Politikus Partai Demokrat ini berharap, pelayanan kesehatan jamaah haji Indonesia akan lebih baik di masa mendatang. Pada Senin (21/8), Panja Kesehatan Haji Komisi IX meninjau Embarkasi Aceh, Makassar, dan Surabaya dengan waktu yang sama. Peninjauan ini dilakukan karena ketiga daerah tersebut memiliki jumlah pemberangkatan haji yang besar dan lamanya daftar tunggu.