BUMN Diminta Perkuat Sinergi dengan Pemda

Jumat , 11 Aug 2017, 13:15 WIB
Awak pesawat melakukan pemeriksaan rutin sebelum terbang di BandaraSam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (18/5).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Awak pesawat melakukan pemeriksaan rutin sebelum terbang di BandaraSam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Bowo Sidik Pangarso, mendesak berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di daerah untuk mendukung program pemerintah provinsi. Menurut dia, sinergi antara BUMN dan pemerintah daerah setempat masih kurang.

Sidik mencontohkan, banyak persoalan yang menghambat kemajuan Sulawesi Utara dikarenakan BUMN yang ada kurang bersinergi dengan pemerintah setempat. Pihaknya mendukung program pemerintah Sulawesi Utara, khususnya di bidang pariwisata yang akan mendatangkan 10 ribu turis. Untuk itu, harus tersedia fasilitas bandar udara yang betul-betul mendukung.

"Karena itu kami akan minta BUMN Angkasa Pura I untuk merealisasikan kebutuhan-kebutuhan  berkaitan dengan rencana tersebut," ujar Bowo, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (11/8).

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan bahwa target yang diajukan pemerintah mengenai masuknya turis yang masuk ke Sulawesi Utara sejumlah 10 ribu orang mengalami beberapa kendala, antara lain sistem imigrasi yang secara kesiapan belum sesuai standar. Menurut dia, ada penerbangan datang pukul 06.00 tetapi petugas baru datang pukul 08.00 sehingga turis internasional harus menunggu dua jam. "Dari awal pelayanan ini sudah tidak memenuhi," kata Olly.

Menurut dia, keadaan ini terjadi karena kurangnya sumber daya manusia dan ketidaktersediaan ruang istirahat untuk petugas. Olly juga mengeluhkan masih sering terjadinya pemadaman listrik di Sulawesi Utara. “Bagaimana kami mau dorong UMKM, kalau listrik masih sering mati? Memang kami mendapatkan surplus 45 Mega Watt (MW) listrik, tapi tetap masih terdapat kekurangan supply listrik di beberapa tempat,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah pusat telah membantu mengirimkan kapal pembangkit listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Powership Zeynep Sultan berkapasitas 120 MW milik Turki untuk mendukung listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo, tetapi di kemudian hari ternyata pemadaman listrik masih saja terjadi.

"Jadi mohon perhatian PLN jangan selalu menyalahkan faktor luar seperti pohon tumbang, angin ribut, dan sebagainya dalam masalah ini," ujarnya. Kalau perlu, kata dia, semua duduk bersama untuk menemukan permasalahan dan apa-apa yang sebenarnya dibutuhkan.