Ketua DPR Sebut Memajukan Indonesia Dimulai dari Pertanian

Rabu , 05 Jul 2017, 20:19 WIB
Setya Novanto
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Setya Novanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Setya Novanto mengapresiasi hasil riset The Economist Intelligence Unit (EIU) dan Barilla Center for Food and Nutrition (BCFN) Foundation. Laporan tersebut merilis laporan Indeks Keberlanjutan Pangan (Food Sustainability Index/FSI) dari berbagai negara. Lembaga kajian dan analisis yang berpusat di Inggris ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-21 dengan skor 50,77, berada di atas Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, dan India.

"Karena itu, saya meyakini memajukan Indonesia dimulai dengan memajukan sektor pertanian," kata dia.

 

Menurut dia, hasil ini merupakan wujud nyata Nawacita Presiden Jokowi, yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, khususnya di sektor pertanian. "Keberhasilan lain yang perlu diapresiasi bisa dilihat mulai tahun 2016 sampai dengan saat ini Indonesia tidak impor beras medium, sementara impor jagung turun hingga 67 persen. Alhamdulillah, memasuki pertengahan 2017 ini belum ada impor jagung," kata Novanto.

Novanto mengapresiasi stabilnya harga pangan pada bulan Ramadhan lalu sehingga tidak terjadi lonjakan yang memberatkan masyarakat. Menurut dia, sektor pertanian memiliki posisi strategis dalam struktur perekonomian nasional karena menyerap tenaga kerja terbesar, sekitar 35 persen. Jika dilihat secara menyeluruh, kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional mampu mencapai 55 persen.

"Saya sangat gembira, karena Indonesia satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk ke-25 besar," kata dia.

Novanto mendorong anggaran Kementerian Pertanian pada 2018 yang akan mencapai Rp 22,65 triliun bisa difokuskan pada pembangunan infrastruktur pertanian dan pemberian bantuan kepada petani, berupa alat dan mesin pertanian, benih, pupuk, serta asuransi pertanian.