Fasilitas Mudik Harus Memadai agar Kasus Brexit tak Terulang

Ahad , 18 Jun 2017, 16:12 WIB
Kendaraan pemudik antre menuju gerbang exit tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah, Sabtu (2/7/2016).
Foto: Antara
Kendaraan pemudik antre menuju gerbang exit tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah, Sabtu (2/7/2016).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki H-6 Hari Raya Idul Fitri 2017, geliat arus mudik lebaran sudah mulai meningkat. Data menunjukkan jumlah pemudik tahun ini meningkat hampir lima persen yakni mencapai 19 juta orang bila dibandingkan dengan mudik lebaran tahun lalu

Anggota Komisi V DPR RI, Nizar Zahro, meminta mobilitas yang sangat besar ini diimbangi pengaturan yang komprehensif dengan melibatkan berbagai unsur terkait. Hal ini agar mudik lebaran kali ini berlangsung lancar dan meminimalisasi adanya korban.

"Tentu meminimalisir adanya korban. Belajar dari mudik tahun lalu, setidaknya ada korban 12 pemudik meninggal karena terjebak dalam kemacetan parah di tol brexit (tol Brebes Timur)," ujar Nizar kepada wartawan pada Ahad (18/6).

Kejadiaan saat itu karena diketahui tol tersebut baru pertama kali dioperasikan dengan fasilitas yang terbatas. Karena itu, pemerintah sejak awal sudah menyatakan telah melakukan persiapan yang matang menyambut arus mudik.

Diantara yang menonjol adalah dioperasikannya tol fungsional untuk memecah kemacetan di titik-titik yang tahun lalu terjadi kemacetan akut. Karenanya, ia meminta khusus untuk tol fungsional yang tahun ini dioperasikan harus juga disediakan fasilitas yang memadai.

"Meliputi tempat peristirahatan, pengisian SPBU, rambu-rambu dan aparat yang cukup," ujar Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Selain itu, ia juga meminta Pemerintah untuk terus memantau jalannya mudik mulai dari kesiapan para aparat berjaga-jaga di titik yang dibutuhkan untuk rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan. Termasuk kesiapan pelayanan informasi bagi pemudik jalur darat terutama jalur Jakarta-Jawa tengah.

Menurutnya, jangan sampai kasus tol Brexit tahun lalu terulang kembali. Begitu halnya, kepada para pemudik untuk mempersiapkan kondisi fisik dan kendaraan yang prima dan juta mematuhi rambu-rambu dan arahan aparat.

"Mari hadirkan mudik yang aman untuk rakyat, semoga selamat sampai tujuan, sehingga bisa bersilaturahmi dan merayakan Lebaran dengan sanak keluarga di kampung halaman," ujarnya.

Ia juga menyambut baik kebijakan pemerintah soal penambahan cuti bersama libur lebaran untuk mengurai kepadatan arus mudik. "Tentu ada efekmya, walaupun presentase terhadap jumlahnya tidak sampai 40 persen," ujarnya.