Setnov Harap Hari Buruh bukan Sekadar Seremoni

Senin , 01 May 2017, 21:25 WIB
Ketua DPR RI Setya Novanto
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ketua DPR RI Setya Novanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Setya Novanto, berharap peringatan Hari Buruh pada Senin (1/5) bukan sekadar seremoni semata. Tapi, ia berharap setiap pihak memahami esensi dari perayaan hari yang biasa dikenal dengan istilah May Day tersebut.

''May Day memiliki makna begitu mendalam serta berisi tauladan sekaligus pelajaran berharga bagi kita,'' kata Setnov, sapaan akrab Setya Novanto, dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id. ''Yakni, makna tentang semangat perjuangan kaum pekerja yang tidak pernah menyerah untuk memperjuangkan haknya setelah terlebih dahulu menunaikan kewajibannya.''

Tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia atau lebih dikenal dengan istilah May Day. Menurut Setya Novanto, tututan utama dari para pekerja awalnya soal waktu kerja yang lebih manusiawi yaitu delapan jam. Angka delapan jam ini berdasarkan triple day atau pembagian 3 waktu pada 1 hari (24 jam) yaitu 8 jam kerja, 8 jam beristirahat dan 8 jam berekreasi.

Dengan pembagian waktu tersebut, para pekerja memiliki waktu untuk belajar guna meningkatkan pengetahuannya, waktu mengurus kehidupan pribadi, religi bersama keluarganya serta memiliki waktu bersosialisasi dengan masyarakat lainnya. ''Itulah beberapa nilai-nilai kehidupan dalam historis May Day yang dapat kita petik bagi kehidupan kita dari perjuangan panjang kaum pekerja, sejak dulu dan hingga saat ini,'' katanya.

Tak dapat dipungkiri, meski teknologi dalam dunia industri kian hari semakin pesat, tanpa keberadaan para pekerja di sebuah pabrik atau tempat industri, mesin-mesin canggih bahkan robot-robot serta bahan baku yang ada, tidak akan berubah menjadi sebuah produk yang sempurna. Setya mengatakan sentuhan tangan para pekerja lah yang dapat meramu teknologi dan bahan baku untuk menjadi sebuah produk jadi.

Setya pun mengomentari aksi buruh yang digelar di sejumlah daerah untuk memperingati Hari Buruh. Aksi buruh dilakukan dengan damai, saling menjaga ketertiban, keamanan dan kenyamanan bersama. Petugas keamanan dipastikan juga menjaga keamanan dan kenyamanan aksi saudara-saudara kita saat turun ke jalan.

''Silahkan bersuara karena hak untuk bersuara diperbolehkan, dilindungi dan diatur dalam undang-undang. Tapi, jangan sampai terpengaruh atau terpancing oleh provokasi yang dapat menodai aksi,'' katanya.

Sebagai Ketua DPR RI, Setya pun melihat kerja nyata pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satunya program membangun Rumah Susun Milik Sendiri (Rusunami) bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang tak lain para pekerja di Ciputat dan rencananya di daerah-daerah lainnya. ''Saya sangat mengapresiasi program tersebut,'' kata Setya.

Selain itu, katanya, peran sangat aktif pemerintah terkait perlindungan buruh migran dalam berbagai organisasi dunia seperti pada KTT Asean 2017. Presiden Jokowi menyuarakan agar dokumen perlindungan buruh migran yang 'terbelengkalai' sejak 2007 itu segera disepakati dan ditandatangani oleh negara-negara Asean.

''Selamat merayakan May Day, mari kita semua merayakan hari yang besar bagi para pekerja dari golongan apapun, semoga masa depan kehidupan para pekerja di Indonesia semakin baik,'' katanya.