DPR dan Parlemen Bahrain Perkuat Kerja Sama Berbagai Bidang

Kamis , 30 Mar 2017, 14:24 WIB
 Ketua DPR Setya Novanto menerima Ketua Parlemen Bahrain (Speaker of the Council of Representatives of Bahrain), Ahmed bin Ibrahim Rashed Almulla, Rabu (29/3).
Foto: dpr
Ketua DPR Setya Novanto menerima Ketua Parlemen Bahrain (Speaker of the Council of Representatives of Bahrain), Ahmed bin Ibrahim Rashed Almulla, Rabu (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Setya Novanto menerima Ketua Parlemen Bahrain (Speaker of the Council of Representatives of Bahrain), Ahmed bin Ibrahim Rashed Almulla, Rabu (29/3). Bagi Indonesia, kata Novanto, Bahrain merupakan negara sahabat di kawasan Teluk. Sejak dibukanya hubungan diplomatik Indonesia-Bahrain pada 1976, hubungan bilateral kedua negara terus berjalan baik.

 

“Saya mencatat, pada tahun 2000, saat kunjungan Presiden RI ke-4,  KH Abdurrahman Wahid ke Bahrain, kedua negara telah mencapai kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Dalam kunjungan Ketua Parlemen Bahrain kali ini, DPR RI dan Parlemen Bahrain sepakat menandatangani MoU untuk saling meningkatkan kerjasama di berbagai bidang,” ujar Novanto yang didampingi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Wakil Ketua dan anggota Komisi I Meutya Hafiz dan Dave Laksono, Wakil Ketua BKSAP Saifullah Tamliha, Sekjen DPR Ahmad Djuned dan Kepala BKD Johnson Rajagukguk.

 

Novanto menuturkan DPR RI mendukung penuh berbagai upaya peningkatan kerja sama bilateral kedua negara. Baik itu terkait bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Ia mengucapkan terimakasih atas rencana dukungan Bahrain kepada Indonesia untuk menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019–2020.

 

Di bidang politik, sebagai sesama negara muslim, Indonesia dan Bahrain, melalui forum-forum internasional, termasuk forum antarparlemen, terus bekerja sama mempromosikan perdamaian di berbagai kawasan dunia, khususnya di Timur Tengah.

 

Terkait masalah terorisme dan gerakan kelompok radikal yang mengatasnamakan Islam, seperti ISIS, kata Novannto harus menjadi perhatian bersama. Indonesia dan Bahrain, bersama masyarakat internasional lainnya, akan terus bekerjasama mengatasi masalah tersebut.

 

Untuk kerja sama di bidang ekonomi, nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2015 mencapai 76,156 juta dolar AS. Tahun 2016 meningkat 101,411 juta dolar AS. Nilai ini akan terus meningkat di tahun mendatang. Indonesia mendorong pengusaha Bahrain untuk berinvestasi di Indonesia. Kerja sama sosial dan budaya juga akan ditingkatkan, terutama melalui aktivitas people to people contact, agar masyarakat kedua negara bisa lebih saling mengenal satu sama lain.

 

Khusus terkait banyaknya tenaga kerja Indonesia di Bahrain, Ketua DPR menyampaikan kepada Ketua Parlemen Bahrain untuk membantu memberikan perlindungan dan hal lain yang diperlukan.

 

Menanggapi hal tersebut, secara khusus Ahmed bin Ibrahim Rashed Almulla, menyampaikan ungkapan terimakasih kepada warga Indonesia di Bahrain yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu proses pembangunan di Bahrain.

 

“Parlemen Bahrain memiliki komitmen yang kuat untuk melindungi hak-hak pekerja migran, termasuk pekerja dari Indonesia. Bahrain sudah membentuk pusat pelayanan untuk membantu para pekerja tenaga asing. Selain itu, Parlemen Bahrain juga membuka diri bagi KBRI untuk bekerjasama dan melakukan koordinasi melindungi tenaga kerja Indonesia di sana,” kata Ahmed.