International Women’s Day Jadi Bentuk Penghargaan untuk Perempuan

Senin , 20 Mar 2017, 18:11 WIB
Ketua DPR RI Setya Novanto  dalam pembukaan acara International Women’s Day di ruang Pustakaloka, Gedung Nusantara IV DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/3).
Foto: dpr
Ketua DPR RI Setya Novanto dalam pembukaan acara International Women’s Day di ruang Pustakaloka, Gedung Nusantara IV DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Setya Novanto menilai peringatan hari Perempuan Internasional yang sejatinya jatuh setiap tanggal 8 Maret ini sebagai sebuah bentuk apresiasi dan penghargaan atas pencapaian kaum perempuan, baik di bidang sosial, ekonomi, budaya dan politik. Hal tersebut diungkapkannya dalam pembukaan acara International Women’s Day di ruang Pustakaloka, Gedung Nusantara IV DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/3).

“DPR RI dimotori oleh Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) turut memperingati hari Perempuan Internasional yang sejatinya jatuh setiap tanggal 8 maret, hal ini semata untuk mengapresiasi dan menghargai pencapaian kaum perempuan di bidang sosial, ekonomi, budaya dan politik,” ujar Novanto.

Peringatan hari perempuan Internasional tahun ini, lanjut Novanto, bertemakan Women in the changing world of work: Planet 50 :50 by 2030 merefleksikan agenda pembangunan global yang menekankan pada pentingnya kesetaraan gender. Di tahun 2015 lalu, para pemimpin dunia dan komunitas global telah sepakat untuk mewujudkan kesetaraan gender pada tahun 2030 sebagai salah satu dari 17 tujuan pembangunan (sustainable development Goals).

Salah satu target yang ingin dicapai adalah memastikan partisipasi perempuan secara penuh dan efektif serta memberikan kesempatan yang sama untuk kepemimpinan perempuan di setiap tingkat pengambilan kebijakan, baik di bidang politik dan ekonomi maupun di dunia pekerjaan secara umum.

Isu keterwakilan perempuan ditambahkan Novanto juga sedang dibahas secara serius dalam revisi UU Pemilu tahun ini. Pihaknya meyakini bahwa dengan memberikan affirmative action kepada perempuan, akan lahir banyak perempuan tangguh di bidang politik dan kebijakan publik.