Indonesia Punya Modal untuk Lebih Dekat dengan Saudi

Jumat , 03 Mar 2017, 12:32 WIB
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud bersama Presiden Joko Widodo menanam Pohon Ulin saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/3).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud bersama Presiden Joko Widodo menanam Pohon Ulin saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investasi Arab Saudi di Indonesia diyakini mampu memberikan kesejahteraan masyarakat. Anggota Komisi XI DPR M Sarmuji mengatakan Indonesia memiliki modal untuk lebih dekat dengan Saudi.

Menurut dia, investasi Arab Saudi selama ini cenderung rendah.  Sebab, pemerintah kita belum bisa meyakinkan peluang investasi yang dapat menarik perhatian pengusaha Arab Saudi.

Menurutnya, terkadang ketertarikan bukan karena apa yang secara obyektif menguntungkan, tetapi bagaimana cara mengomunikasikan dan faktor lain yang menyebabkan dekatnya hubungan. Arab Saudi selama ini banyak menginvestasikan uangnya ke Amerika dan Eropa. Hal ini terkait  hubungan politik dan keamanan.

Kunjungan Raja Salman Beri Harapan Baru Perekonomian Indonesia

"Indonesia sebenarnya punya modal untuk lebih dekat lagi dengan Saudi. Kedekatan sebagai sesama negara muslim, persamaan pandangan politik tentang Palestina, hubungan yang multikoneksi dan lain-lain. Dengan kedekatan, lobby bisnis untuk kepentingan dua negara bisa dilakukan," kata Sarmuji, Jumat (3/3).

Salah satu sektor investasi yang strategis untuk kerjasama, kata Sarmuji, adalah sektor migas. Saudi penghasil minyak mentah terbesar dunia, dan Indonesia adalah negara net importir.

"Pembangunan kilang minyak merupakan salah satu peluang investasi bagi kedua negara," kata Sarmuji.

Di luar itu, peluang investasi lain yang layak ditawarkan adalah sektor pariwisata. Bila pengusaha Saudi menanamkan investasi di sektor ini, mereka akan lebih punya sensitivitas tentang selera dan apa yang menarik bagi orang kaya Timur Tengah. Dengan demikian akan menguntungkan bagi kedua negara.

"Pengusaha Saudi untung karena investasinya dan memiliki pasar yang jelas, Indonesia juga untung karena ada perluasan dan penguatan potensi pariwisata," kata dia.

Sarmuji menambahkan jika pemerintah Indonesia bisa membangunkan rasa kebersamaan sebagai sesama muslim yang harus saling membantu, menurutnya Saudi akan memberikan banyak hal yang Indonesia inginkan. Namun demikian,  bagaimanapun bisnis adalah bisnis, Arab Saudi juga berharap keuntungan dari apa yang ditanamkan di Inddonesia. Termasuk di dalamnya tentang infrastruktur.

"Jika kita bisa meyakinkan bahwa infrastruktur bagi Indonesia adalah kunci mensejahterakan rakyat yang sebagian besarnya adalah Muslim dan bagi mereka terdapat keuntungan, kemungkinan besar mereka akan tertarik membiayainya," katanya.