Jembatan Petuk I NTT Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Selasa , 28 Feb 2017, 16:51 WIB
Kunjungan Komisi VI ke  Jembatan Petuk 1, NTT.
Foto: DPR
Kunjungan Komisi VI ke Jembatan Petuk 1, NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana mengapresiasi BUMN Hutama Karya dan Waskita Karya yang dipercaya oleh Pemprov NTT membangun Jembatan Petuk 1. Menurut dia, BUMN menjadi sangat penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi.

"Beberapa BUMN Karya ini menjadi tulang punggung daripada konstruksi infrastruktur dan ini sangat penting," ujar politikus F-Demokrat saat memimpin Kunker Komisi VI meninjau Jembatan Petuk 1 di Kupang, NTT, Senin (27/2).

Dia mengingatkan, jangan sampai mitra kerja yang ikut membantu dalam setiap proyek dibayar lama. Ada yang belum dibayar 1 tahun, bahkan ada yang sampai 2 tahun. Ia menambahkan, mitra kerja itu ekonominya tidak terlalu besar, manakala pembayarannya molor, maka mereka akan rugi. Oleh karena itu, ini menjadi perhatian kita bersama, karena banyak laporan, hampir seluruh karya pembayarannya telat.

"Yang saya dapat informasi, Nindya Karya yang hampir bangkrut sekarang, hutangya sama beberapa mitra masih ada. Saya menginginkan sebelum keringatnya kering harus sudah dibayar," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VI Andriyanto Johan Syah, juga mengapresiasi pembangunan jembatan Petuk 1. Menurut Andri, pembangunan jembatan ini sangat bagus untuk mengurai kemacetan di Kota Kupang. Ia menilai cara kerja dari 2 BUMN ini  bagus sekali, dapat memanfaatkan bahan baku lokal di Kupang dan mempekerjakan pekerja lokal.

Kepala Balai Jalan Nasional X, Hadrianus Bambang N.W mengatakan jembatan Petuk 1 ini merupakan ruas jalan lingkar luar. Sehingga nantinya menjadi jalan alternatif yang akan menuju akses langsung ke Bandara. Dana proyek bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), progres jembatan ini telah mencapai 70 persen. Setelah kelar, kata dia, NTT juga akan membangun beberapa jembatan lainnya.