REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan berharap di hari lahirnya (Harlah) yang ke- 91 Nahdlatul Ulama (NU), dapat memberi pencerahan tentang cara beragama yang teduh, arif dan bijaksana, serta agama yang indah dan toleran. Karakter inilah yang juga diwariskan oleh tradisi luhur bangsa Indonesia.
“Di usianya yang ke-91, kita doakan bersama semoga NU akan selalu menjadi bagian dari perjalanan bangsa dan negara ini. Karakteristik keagamaan NU, telah membuatnya tetap eksis di tengah gelombang dan dinamika zaman,” kata Taufik, melalui siaran pers, Selasa (31/1).
Menurut dia, tema yang diusung dalam Harlah tahun ini, yakni Budaya sebagai Infrastruktur Penguatan Paham Keagamaan, sangat relevan dengan konteks saat ini. Budaya yang beraneka ragam adalah pemersatu, bukan pemecah belah. Perbedaan inilah yang seharusnya diimplementasikan dalam pemahaman keagamaan. Meski berbeda-beda, namun tetap bersatu dalam naungan NKRI.
Hal inilah, kata politisi F-PAN itu, yang menjadi keunikan tersendiri sebagai bangsa Indonesia yang memiliki kekhasan dan khazanahnya. Dengan demikian, NU akan selalu menampakkan jati dirinya sebagai organisasi keagamaan yang dapat diterima semua orang dan semua kalangan.
“Agama dan budaya tidak untuk dibenturkan. Justru, dengan budaya, agama akan menjadi semarak dan hidup setiap waktu. Dengan budaya, agama akan lebih mudah diterima oleh semua orang yang memiliki latar-belakang yang berbeda-beda,” kata dia.
