'Tak Ada Negara Kebal Terorisme dan Radikalisme'

Rabu , 30 Nov 2016, 10:08 WIB
Terorisme (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Terorisme (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SIEM REAP -- Delegasi DPR RI berkesempatan menyampaikan beberapa pandangannya terkait dengan sejumlah isu di kawasan Asia dalam sesi General Debate di Sidang Pleni ke-9 Asian Parliamentary Assembly (APA) di Siem Reap, Kamboja, Selasa (29/11). Paparan itu di sampaikan oleh Anggota Delegasi DPR RI Dave Akbarshah Fikarno. Salah satu isu yang disampaikan adalah tentang radikalisme dan terorisme. Indonesia menilai pada saat ini tidak ada satu negara pun di dunia yang kebal dari aksi terorisme dan radikalisme.

 

"Asia dan Pacific secara kolektif perlu berupaya untuk mengatasi radikalisme dan terorisme baik didalam negeri maupun tingkat regional. Kunci untuk menjaga kedamaian itu adalah hubungan yang baik diantara kita melalui dialog yang konstruktif, mendorong pluralisme, dan saling menghormati terhadap integritas teritorial serta kedaulatannya," kata Dave dihadapan 25 delegasi parlemen Asia.

 

Dave melanjutkan, sebagai salah satu negara dengan demokrasi dan jumlah populasi muslim terbesar, Indonesia siap untuk menjadi kekuatan pendorong bagi perdamaian. "Dalam menjaga perdamaian, negara-negara berkembang harus memainkan peran yang lebih besar dalam menjaga dan memastikan perdamaian dan tentunya kemakmuran, serta kita juga harus menghormati penegakan hukum," kata dia.

 

Asia, lanjut Dave, juga harus bisa dalam mengelola konflik, misalnya memelihara perdamaian di laut Cina Selatan dan semenanjung Korea. Dave berujar, situasi damai sangat diperlukan, terlebih berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan yang sesuai dengan agenda SDGs yaitu memerangi dan penanggulangan kemiskinan, penegakan HAM, serta memberikan perhatian pada hubungan sosial dan ekonomi, serta perlindungan terhadap lingkungan.

 

Dave berharap melalui Sidang APA ini dirinya yakin dengan adanya persatuan dikawasan Asia, dapat secara efektif dalam menghadapi rintangan, dengan saling memperkuat dalam menjaga perdamaian dan stabilitas politik di kawasan ini.

"Saya yakin, kerjasama ini dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan berarti seperti yang diharapkan," kata dia.

Sumber : pemberitaan DPR