Anggota Komisi X Pertanyakan Rencana Pengurangan Sasaran PIP

Selasa , 25 Oct 2016, 18:47 WIB
Peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS(, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan Kartu Indonesia Pintar di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS(, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan Kartu Indonesia Pintar di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi X DPR RI, Esti Wijaya mempertanyakan rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengurangi sasaran penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) pada 2017.

“Karena mengurangi, artinya meyakini anak-anak yang membutuhkan PIP sudah tercakup 16,4 juta itu,” kata dia saat rapat kerja dengan Kemendikbud, Senin (24/10) malam.

Ia meminta Kemendikbud, memberikan data yang akurat alasan pengurangan sasaran PIP. Selain itu, ia meminta kepastikan, anak tidak sekolah (ATS) yang belum mendapat manfaat PIP pada 2016, harus mendapatkan pada 2017. Ia juga mengingatkan, Kemendikbud harus memasukkan jumlah baru untuk anak-anak yang akan memulai sekolah pada 2017. Kemudian, kepastian manfaat PIP juga harus diperoleh untuk anak-anak yang berada di panti asuhan.

Kemendikbud Kurangi Penerima Manfaat Program Indonesia Pintar 2017

“Pertegas yang sudah masuk itu, anak-anak itu tetap akan mendapatkan haknya PIP,” jelasnya.

Politisi Partai Demokrat itu mengingatkan, perbedaan data dapat menimbulkan ketidakpastian sasaran program. Sebab, ia melanjutkan, saat data yang dimiliki ternyata ‘rusak’, pertanyaannya adalah, kapan program tersebut akan maksimal mencapai sasaran. Ia mengingatkan, PIP butuh kepastian jumlah untuk membantu pelajar kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan belajarnya. Sehingga, apabila ada pengurangan sasaran, maka itu sudah mencakup sesmua.

Esti mengaku sedkit keberatan dengan perubahan jumlah sasaran dari 17,9 juta menjadi 16,4 juta. Ia beralasan, banyak orang yang mendatanginya dan menyebut belum menerima manfaat PIP, tapi belum tercover sekolah.