DPR Dukung Gerakan Wakaf Alquran Braille Digital

Kamis , 13 Oct 2016, 16:35 WIB
Alquran Braille membantu santri tunanetra Pondok Pesantren Tunanetra Raudlatul Makfufin mengaji.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Alquran Braille membantu santri tunanetra Pondok Pesantren Tunanetra Raudlatul Makfufin mengaji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ade Komarudin menyambut positif gerakan Wakaf Alquran Braille Digital untuk para tunanetra. Alquran braille ini rencananya akan diluncurkan di Jakarta pada bulan Januari mendatang. Gagasan ini sendiri diinisiasi oleh Habib Syekh Ali Jabber. Ade menilai gerakan ini akan sangat membantu para tunanetra untuk juga membaca dan mempelajari Alquran.

"Saya sebagai Ketua DPR tentu menilai ini adalah gagasan dan niat baik, inisiatif yang luar biasa. Saya akan memberikan dukungan akan hal ini," ujar politikus yang akrab disapa Akom, saat ditemui di Komplek Parlemen, Kamis (13/12).

Ketua DPR Terima Kunjungan Syekh Ali Jaber

Menurut anggota Fraksi Golkar itu, lebih dari satu juta tunanetra di Indonesia, kata Akom, tentu juga ingin bisa membaca dan mempelajari Alquran. Dengan adanya Alquran braille diyakinkan pasti akan membuat mereka senang. Disamping itu juga bakal sangat membantu kaum tunanetra di Indonesia untuk bisa membaca dan mempelajari Alquran.

“Mereka juga sama sepeti kita. Mungkin ini yang pertama di dunia,” kata Akom.

Sementara itu, Syekh Ali Jabber mengatakan Allah SWT mengabadikan cerita tentang tunanetra di dalam Alquran. Untuk itu, dirinya memiliki kewajiban membahagiakan tunanetra. Sebab disebutnya mereka (tunanetra) juga berhak mempelajari dan memahami Alquran. “Kami ucapkan terima kasih atas dukungan DPR RI,” tuturnya.

Syekh Ali Jabber menambahkan acara ini bakal dihadiri oleh presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Selain itu juga bakal hadir sebanyak 10 ribu tunanetra. Untuk tempat sendiri belum ditentukan, tapi yang pasti masih di daerah Jakarta. Tidak ketinggalan, kata Al Jabber, akan datang imam-imam besar, imam Masjidil Haram, Nabawi, Quba, Qiblatain, bahkan imam besar Masjidil Aqsa. “Insya Allah mereka hadir,” kata Al Jabber.