Keamanan Negara Jadi Isu Strategis Sambut 'Visit ASEAN @50'

Selasa , 13 Sep 2016, 13:09 WIB
Wisatawan PLG Way Kambas memberikan pisang kepada gajah penghuni TNWK. Atraksi ini sempat dihentikan namun kembali dibuka karena posisi TNWK sebagai destinasi wisata dunia. (Foto: Nico Kurnia Jati)
Foto: Nico Kurnia Jati
Wisatawan PLG Way Kambas memberikan pisang kepada gajah penghuni TNWK. Atraksi ini sempat dihentikan namun kembali dibuka karena posisi TNWK sebagai destinasi wisata dunia. (Foto: Nico Kurnia Jati)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto menyarankan kepada pemerintah agar menyiapkan sejumlah langkah strategis, supaya mendapat manfaat positif dari agenda 'Visit ASEAN @50'. Agenda tersebut merupakan kampanye dalam rangka memperingati 50 Tahun ASEAN pada 2017 nanti.

Dia menyarankan salah satu langkah strategis dalam menyambut usia emas ASEAN, adalah pemerintah agar memberikan perhatian khusus di sektor keamanan negara. Karena dengan keamanan negara yang terjamin tentu akan membuat nyaman bagi para wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.

“Peringatan 50 tahun emas ASEAN lewat agenda 'Visit ASEAN @50' perlu kita songsong, memberikan yang terbaik dalam layanan pariwisata dan hasilnya bisa menguatkan ekonomi kita. Salah satu yang perlu jadi perhatian adalah memperkuat keamanan sehingga menambah rasa aman bagi wisatawan yang datang,” ujar Agus di sela-sela acara pembukaan KTT ASEAN 6-8 September di Vientiane, Laos, Selasa (13/9).

Baginya Indonesia dan ASEAN sangat melimpah dengan potensi kekayaan budaya yang sebagian di antaranya telah diakui oleh UNESCO. Agus menjelaskan, sejumlah negara ASEAN dapat saling bekerjasama untuk mempromosikan paket wisata terpadu dalam satu kunjungan.

Wakil Ketua DPR bidang Korinbang ini menyebut sejumlah isu pariwisata dan budaya juga menjadi perhatian. Masalah lain seperti kemajuan ekonomi, keamanan, pekerja migran dan sengketa wilayah yang dirangkum dalam AIPA Message juga menjadi pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Agus mengaku puas karena pembicaraan antara legislatif dan eksekutif di kawasan ASEAN berlangsung baik.

“Pertemuan Interface secara umum berlangsung baik, kami dari AIPA, seluruh pimpinan parlemen se-ASEAN dan pimpinan negara ASEAN sangat puas. Pertemuan Interface sangat menentukan dan juga sangat memberikan solusi bagi kesejahteraan di kawasan ASEAN,” kata dia.

Dalam forum Interface tersebut sejumlah kepala negara termasuk Presiden Indonesia Joko Widodo meminta agar dialog antara perwakilan parlemen (AIPA) dengan kepala negara atau pemerintahan (ASEAN) dapat dilangsungkan secara berkala. Komunikasi yang baik diharapkan dapat mempercepat pencapaian ASEAN Community yang ditargetkan tahun 2025.

Sumber : pemberitaan DPR