REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Komisi X DPR RI mengapresiasi wisata religi yang ada di Jawa Tengah. Jawa Tengah memiliki masjid, gereja hingga klenteng.
Ketua Komisi X DPR RI Teuku Riefky Harsya (F-PD) mengapresiasi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang yang menjadi maskot religi Jawa Tengah. Desain arsitekturnya merupakan gubahan baru yang mengambil model dari tradisi para wali dengan membubuhkan corak universal arsitektur Islam.
Kubah utama dilengkapi dengan minaret runcing menjulang di keempat sisinya. Dua rumah ibadah lainnya seperti Gereja Bleduk, dan Klenteng Sam Poo Kong juga punya daya tarik tersendiri.
“Saat ini Komisi X DPR RI memang sedang melihat potensi-potensi destinasi wisata, terutama wisata religi,” kata dia usai peninjauan MAJT, Gereja Bleduk, dan Klenteng Sam Poo Kong di Semarang, Sabtu (23/7).
Riefky menilai, bahwa Jateng mempunyai potensi wisata religi yang luar biasa. Ia memberikan contoh, Semarang mempunyai sejarah panjang perdamaian dan keharmonisan antar agama. Kebereradaan tiga rumah ibadah yang dikunjungi ini bentuk dari keharmonisan tersebut.
“Jadi ini bukti keharmonisan masa lalu. Tidak hanya untuk menceritakan sejarah, tapi juga jadi obyek wisata yang menarik bagi para wisatawan nusantara dan mancanegara,” ujar dia.
Politisi asal Dapil Aceh I, mengatakan MAJT, Gereja Bleduk, dan Klenteng Sam Poo Kong jadi obyek wisata terpadu. Di MAJT misalnya, bisa dipadukan sebagai wahana pendidikan, religi, dan pusat aktivitas syiar Islam. Desain arsitektur MAJT merupakan perpaduan antara arsitektur Jawa, Roma, dan Arab.
Menurut Riefky, potensi yang luar biasa terhadap wisata religi ini tentu tidak akan berkembang kalau tidak ada dukungan dari pemerintah daerahnya. Selain dukungan dari pemerintah pusat tentu inisiatif awal harus ada dari pemerintah setempat. Tanpa itu akan sulit, sambungnya.
Ia berharap ada sinergisitas antara Kementerian Pariwisata RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mendukung pemerintah daerah dalam membangkitkan wisata religi.
“Ke depan kita berharap selain dukungan dari pemerintah pusat tentu inisiatif awal harus ada dari pemerintah setempat, tanpa itu akan sulit. Tetapi tentu kami yang berada di Komisi X DPR RI yang berasal dari berbagai macam provinsi ingin melihat ini semakin maju dan tentu dukungan dari Kementerian Pariwisata RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI kita harapkan lebih besar lagi bagi tempat-tempat seperti ini,” katanya.
Ditambahkannya, Kementerian Pariwisata RI tentu memiliki program-program pengembangan wisata religi. Event-event wisata religi dan promosinya mesti gencar dilakukan. Apalagi, di Kementerian Pendidikan ada Direktorat Kebudayaan yang bertugas mengembangkan tempat-tempat bersejarah seperti cagar budaya dan museum-museum.
baca juga: Festival Pulau Banyak Sajikan Surga Tersembuyi Wisata di Aceh