Penanganan Kemiskinan di Merauke Diminta Dijadikan Prioritas

Kamis , 26 May 2016, 12:52 WIB
 Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ledia Hanifa Amaliah.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ledia Hanifa Amaliah.

REPUBLIKA.CO.ID, MERAUKE -- Komisi VIII DPR RI mendorong penanganan kemiskinan menjadi agenda prioritas dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Merauke. Data-data menunjukan terjadi kenaikan jumlah angka kemiskinan disebabkan kenaikan harga pangan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

“Komisi VIII mendesak pemerintah dapat berkoordinasi dalam melaksanakan penanganan kemiskinan di Kabupaten Merauke,” kata Wakil Ketua Komisi VIII Ledia Hanifa, saat melakukan kunjungan spesifik bersama 9 anggota DPR di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Merauke,  Selasa (24/5).

Data BPS menunjukkan, jumlah penduduk miskin Indonesia pada september 2015 mencapai 28,51 juta orang atau 11,13 persen. Jika dibandingkan dengan dengan jumlah penduduk miskin per September 2014,  terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin sebesar 780 ribu atau kenaikan 0,17 persen.

Jumlah penduduk miskin Provinsi Papua pada bulan September 2015 mencapai 898 ribu jiwa atau 28,40 persen, meningkat jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2015 yang mencapai 859 ribu jiwa atau 28,17 persen.

BPK RI dalam penyampaian hasil pemeriksaan kinerja tahun 2010-2014 dalam laporan ikhtisar pemeriksaan semester II  tahun 2015 terjadi permasalahan pengelolaan program penanggulangan kemiskinan di 15 provinsi dan 15 kabupaten di seluruh Indonesia.

BPK juga menyampaikan bahwa anggaran yang dikeluarkan dalam program penanggulangan kemiskinan tidak mampu memenuhi target penurunan angka kemiskinan.

“Hal tersebut dikarenakan adanya permasalahan pada tahap perencanaan, pengelolaan program dan pelaksanaan kegiatan,” ungkapnya.

Ledia menjelaskan pemerintah melalui kementerian sosial sebagai perwujudan dan amanah undang-undang No. 13 Tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin telah membentuk Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin yang strukturnya sudah ada pada tahun ini.

“Untuk itu diharapkan Direktorat Jenderal baru ini dapat menjalin koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota pihak swasta, BUMN serta masyarakat dalam program penanggulangan kemiskinan agar mampu mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan,” katanya.

Komisi VIII DPR RI, kata Ledia, mengapresiasi komitmen dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Merauke dalam penanggulangan kemiskinan di daerahnya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data BPS sejak tahun 2009-2013 grafik angka kemiskinan selalu turun dari 15,44 persen di tahun 2008 menjadi 12,33 persen ditahun 2013 atau mencapai 26 ribu jiwa penduduk miskin.

Sumber : pemberitaan DPR