REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi V DPR, Michael Wattimena meminta kepada pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla agar terus berupaya dan berpikir bagaimana membangun daerah ketertinggalan yang tidak hanya di daratan, melainkan daerah kepulauan.
"Hingga saat ini masih ada saja daerah kepulaun yang masih kurang perhatian dari segala hal," kata Michael Wattimena saat menjadi pembicara seminar nasional yg betema "Meretas Ketertinggalan Daerah Kepulauan" di Universitas Persada Indonesia Jakarta, Rabu.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan, membangun daerah tertinggal memang bukan hal yang mudah, namun butuh strategi yang tepat dan pendekatan secara arif serta bersinabungan.
"Karena yang terjadi saat ini beda pimpinan beda pula kebijakan yang akan dijalankan. Seharusnya program tersebut tetap dilanjutkan," jelas anggota DPR dari dapil Papua Barat ini.
Menurut Michael, orientasi saat ini yang dilakukan pemerintah bagaimana berupaya membangun daratan bukan kepulaun. Sedangkan Indonesia adalah negara kepulauan yang luas.
"Jadi saya menilai meretas ketertinggalan notabenya adalah kepulauan," tutur Michael Watimena.
Disebutkan pula bahwa makna ketertinggalan adalah bagian upaya yang disengaja dari kekuasan yang tidak berfikir untuk kemajuan daerah kepulaun.
"Bayangkan dana alokasi umum saat ini dihitung dari luas daratan dan jumlah penduduk. Lalu bagaimana mereka yang tinggal di daerah kepulaun, tentunya dana yang di dapatkan jauh lebih besar dari alokasi dana daratan," papar Michael.
Oleh karena itu, DPR mempunyai tiga fungsi, dan fungsi paling dominan legilasi dan anggaran. Tentunya DPR akan terus memperjuangkan bagaimana daerah kepulauan tidak menjadi daerah yang tertinggal.
"Bilamana itu tetap terjadi akan ada kesenjangan, seperti tingginya angka kemiskinan terutama daerah pesisir, krisis energi dan listrik, transportasi multimoda belum terintegrasi, dan SDM masih rendah. Kita harap pemerintah dapat berfikir memajukan daera kepulauan. Dengan begitu daerah kepulauan ke depan dapat meningkat perekonomian dan masyarakatnya yang sejahtera," tuturnya.
