DPR: MEA dapat Mengancam Nilai Pancasila

Kamis , 31 Dec 2015, 06:35 WIB
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Foto: blogspot.com
Masyarakat Ekonomi ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bergabungnya Indonesia dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dinilai akan berdampak pada ketahanan nasional.

Anggota Komisi V DPR Sigit Sosiantomo menyatakan MEA bisa saja menggangu ideologi Pancasila.

"MEA ini pada dasarnya liberalisasi ekonomi. Namun efeknya akan meliberalisasi semua aspek kehidupan bermasyarakat. Ketahanan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat tentunya akan terancam," ujar Sigit dalam Sosialisasi Empat Pilar di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Sigit mengatakan, pasar bebas sendiri sebenarnya tidak sesuai dengan prinsip ekonomi kerakyatan yang dianut Pancasila. Prinsip ekonomi Pancasila sangat memperhatikan ketahanan dan keberlangsungan ekonomi rakyat dan meniscayakan intervensi negara yang luas untuk menjamin tujuan tersebut.

"Sementara dalam pasar bebas, intervensi negara sangat dibatasi. Sektor-sektor yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat luas dikendalikan swasta atau asing," ujat ketua DPP PKS.

Melalui MEA, warga negara asing akan berlimpah masuk ke Indonesia untuk urusan bisnis, investasi, dan mencari pekerjaan. Masuknya orang-orang asing tentu akan membawa serta budaya dan adat mereka ke Indonesia.

Dari datangnya budaya asing secara langsung, makan dimungkinkan akan terjadi persinggungan-persinggungan budaya dalam masyarakat. Sedangkan menurut Sigit, budaya tersebut tidak semuanya sesuai dengan Pancasila.

"Ini tantangan sekaligus ancaman terhadap Pancasila," ujarnya.

Sigit menyadari globalisasi tidak dapat dihindari, sehingga pemerintah harus memperhatikan dampak-dampak yang ditimbulkan dari MEA  terhadap  nilai-nilai Pancasila.