DPR Desak Kepolisian Usut Tuntas Pembakaran Masjid di Papua

Jumat , 17 Jul 2015, 19:38 WIB
Masjid dibakar/ilustrasi
Foto: suaraislam
Masjid dibakar/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI meminta Kepolisian mengungkap tuntas aksi pembakaran masjid yang terjadi di Papua, Jumat (17/7). Ketua DPR Setya Novanto pun menghimbau agar masyarakat tak terprovokasi dengan memunculkan konflik baru di tanah Papua.

Dikatakan Setya, pemerintah pun harus tanggap mengantisi-pasi kesimpangsiuran informasi terkait kejadian tersebut. Sebab kata dia, kesimpulan yang keliru dari peristiwa itu, berpotensi menjadi riak perselisihan baru.

"Saya minta kepolisian menindaklanjuti," tegas Setya, saat ditemui di rumah dinasnya, di Jakarta, Jumat (17/7). Politikus dari partai Golkar ini mengaku prihatin, apalagi peristiwa pe-mbakaran itu terjadi ketika umat Islam di seluruh dunia sedang merayakan hari kebesaran Idul Fitri. "Saya mengimbau seluruh pihak, keluarga yang ada di Papua menjadikan persoalan ini dengan kehati-hatian," sambung dia.

Insiden intoleransi terjadi terhadap masyarakat muslim di Papua. Sejumlah masyarakat di Kabupaten Tolikara, Papua, membakar sebuah masjid di perkampungan Karubaga ketika shalat Idul Fitri. Belum dipastikan penyebab aksi pembakaran rumah ibadah tersebut. Namun, dikabarkan pembakaran tersebut disebabkan persoalan pengeras suara. Masyarakat setempat dikatakan terganggu dengan gema takbir yang disuarakan dari pengeras suara masjid tersebut.