Soal Ketahanan Pangan, Indonesia Tertinggal oleh India

Senin , 15 Jun 2015, 19:00 WIB
Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delegasi DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua DPR Fadli Zon telah melakukan kunjungan kerja ke India pada 10 Juni hingga 13 Juni lalu. Dalam kunjungan tersebut, Fadli juga didampingi perwakilan Komisi III DPR Fraksi PDIP Dwi Ria Latifa dan anggota Komisi I Fraksi Gerindra Ahmad Muzani.

Dalam masa kunjungan kerja selama tiga hari, Fadli dan delegasi DPR lainnya, sempat mengunjungi Food Corporation of India (FCI). Kunjungan itu dimaksudkan untuk mengetahui sistem ketahanan pangan India, yang jumlah penduduknya terbesar kedua di dunia.

Kendati demikian, Fadli menerangkan India tetap berhasil melakukan swasembada pangan dan mengekspor hasil pangan mereka, khususnya untuk komoditas beras dan gandum.

"Indonesia masih tertinggal oleh India (pangan). Karena India menempatkan pangan dalam persoalan serius dan telah terintegrasi," jelas Fadli ketika memberi keterangan pers di Gedung DPR, Senin (15/6).

Sedangkan di Indonesia, lanjutnya, persoalan pangan masih belum terintegrasi seperti India. "Karena kita memiliki badan yang mengurus masalah produksi sendiri, irigasi sendiri, dan pupuk sendiri," ucapnya.

Dulu, kata Fadli, Indonesia juga memiliki lembaga yang terintegrasi untuk mengurus persoalan pangan, yaitu Badan Ketahanan Pangan. Namun sekarang lembaga itu juga sudah ditutup.

Fadli menjelaskan, agar tetap bisa mempertahankan ketahanan pangan, Indonesia perlu mempertahankan subsidi untuk para petani. Karna Indonesia saat ini juga masih mengandalkan impor untuk ketahanan pangannya.