Rabu 29 Aug 2018 20:35 WIB

Fahira: Pengganti Sandi Harus Berpihak Kuat untuk warga DKI

Pengganti Sandi juga harus paham soal pembangunan ekonomi dan infrastruktur fisik.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Gerakan Nasional Anti Miras Fahira Idris menyampaikan pendapatnya saat diskusi forum legislasi di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/11).
Foto: ANTARA FOTO
Ketua Gerakan Nasional Anti Miras Fahira Idris menyampaikan pendapatnya saat diskusi forum legislasi di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga DKI Jakarta akan memiliki wakil gubernur baru menggantikan Sandiaga Uno yang mengundurkan diri karena mengikuti kontestasi Pemilu Presiden 2019. Anggota DPD DKI, Fahira Idris mengatakan agar 23 Janji Kerja Anies-Sandi berjalan baik dan dapat direalisasikan, sosok pengganti Sandiaga harus memiliki ‘roh’ keberpihakan kuat terhadap warga Jakarta yang terpinggirkan dan diperlakukan tidak adil.

Fahira menegaskan pesan kuat dari kepemimpinan Anies-Sandi adalah menjadikan warga Jakarta yang terpinggirkan sebagai subyek utama pembangunan. Inilah menurut Fahira alasan Anies-Sandi membangun kembali kampung-kampung kota yang digusur dan memperkuat kehidupan warganya di 100 hari memimpin Jakarta.

“Sosok pengganti Bang Sandi harus punya ‘roh’ keberpihakan yang kuat kepada mereka yang lemah dan dilemahkan," ujar Fahira dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/8).

Keberpihakan ini, lanjut Fahira menjadi nafas janji kerja yang hendak diwujudkan Anies-Sandi saat kampanye. Tidak mungkin 100 persen kualitas dan kapasitasnya sama. "Oleh karena itu sekali lagi, sosoknya harus berkomitmen kuat bersama gubernur merealisasikan 23 janji kerja,” katanya menambahkan.

Selain itu, Fahira berharap sosok Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru juga paham soal pembangunan ekonomi dan infrastruktur fisik. Dimana selama ini dua hal tersebut menjadi spesialisasi dan kapasitas Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur.

Walaupun antara Anies dan Sandi tidak ada pembagian tugas yang khusus. Namun ia mengamati selama menjadi Wakil Gubernur, Sandiaga lebih fokus mengurusi pembangunan ekonomi dan infrastruktur. Sementara Gubernur Anies fokus pada pembangunan institusi dan human capital.

"Agar ritme menjalankan roda pemerintahan di Jakarta semakin dinamis, sosok wagub yang baru idealnya punya kemampuan terutama dalam soal pembangunan ekonomi dan infrastruktur. Selain itu yang tidak kalah penting, mampu mengembangkan program OK OCE semakin membesar dan memberi dampak,” ujar Fahira.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement