Sabtu 12 Aug 2017 19:12 WIB

Diplomasi Baju Barong Filipina dan Peci Indonesia

 Anggota House of the Representatives Filipina, Aniceto 'John' Bertiz III (kiri) berfoto bersama anggota DPD RI dari Jambi, Abu Bakar Jamalia (kanan).
Foto: Dok Humas DPD RI
Anggota House of the Representatives Filipina, Aniceto 'John' Bertiz III (kiri) berfoto bersama anggota DPD RI dari Jambi, Abu Bakar Jamalia (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Ada kejadian unik ketika delegasi Badan Kerja Sama (BKSP) DPD RI bertemu para anggota Komite Luar Negeri dan Komite Hubungan Antar-Parlemen dan Diplomasi House of the Representatives (semacam DPR) Filipina. Para anggota DPR Filipina memberikan berbagai pertanyaan yang tergolong sulit dalam pertemuan tersebut.

Mereka melemparkan pertanyaan, mulai dari isu terorisme, tenaga kerja, obat-obatan terlarang, hingga kebijakan perikanan Indonesia. Salah seorang penanya yang cukup bersemangat adalah Aniceto 'John' Bertiz III. Dia meminta dukungan DPD RI untuk mendorong legislasi perlindungan investasi perikanan Filipina di Manado dan Bitung. Setelah pertemuan selesai, Aniceto, yang pernah menjadi tenaga kerja Filipina di Timur Tengah, berbincang dengan beberapa anggota delegasi BKSP DPD RI.

Suasananya sangat cair sampai-sampai Aniceto membuka baju tradisional Filipina yang digunakannya dan memberikannya kepada anggota DPD RI dari Jambi, Abu Bakar Jamalia. Spontan, tindakan Aniceto tersebut membuat tertawa anggota DPD lain yang juga hadir.

“Saya terkejut, itu spontan, dia (Aniceto) membuka kemeja barong dan meminta saya memakainya,” ujar Abu Bakar dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (12/8)

Sebagai gantinya, Abu Bakar memberikan pecinya kepada Aniceto dan foto mereka berdua diabadikan anggota DPD RI dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Adrianus Garu.

Begitulah, dalam mengembangkan hubungan parlemen, para anggota harus mampu membangun suasana cair untuk membangun dialog atas berbagai isu yang mungkin sulit untuk dibicarakan. Delegasi BKSP DPD RI berada di Filipina dari sejak 8 hingga 10 Agustus. Mereka mengunjungi Senat, DPR Filipina, Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Asosiasi Perawat Filipina (PNA).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement