Selasa 18 Jul 2017 20:39 WIB

DPD RI Apresiasi Gerakan Berkain

q
q

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD RI, Oesman Sapta, menerima kunjungan pengurus Komunitas Cinta Berkain (KCB)  Indonesia di ruang kerjanya, Selasa (18/7). Pengurus KCB meminta dukungan DPD RI terhadap kegiatan-kegiatan mereka terutama dalam mengkampanyekan busana berkain dalam keseharian.

Oesman mengapresiasi KCB yang turut melestarikan salah satu budaya Indonesia melalui gerakan berkain. “Ini merupakan suatu tekad yang baik terutama dalam mempromosikan budaya Indonesia", kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (18/7).

Senator dari Kalimantan Barat ini mengatakan bahwa  promosi kegiatan berkain dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan di dalam dan luar negeri. “Untuk mempromosikan hal ini sebaiknya dilakukan berbagai kegiatan promosi yang tidak hanya terkait penggunaan kainnya tapi juga mempromosikan proses produksinya sehingga membuat produk dan gerakan berkain menjadi semakin menarik", ujarnya.

DPD RI, kata dia, bisa bekerja sama dengan KCB dalam mempromosikan gerakan berkain sehingga kelestarian budaya Indonesia dapat terus terjaga baik di dalam maupun luar negeri.

KCB merupakan komunitas yang ingin menghidupkan budaya Indonesia dengan mengenakan busana kain yang terlihat sederhana, rapih, dan mudah digunakan. KCB hadir dengan visi memperkuat jati diri perempuan Indonesia dan mendorong peningkatan citra bangsa di mata dunia.

Tujuan dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh KCB yaitu melestarikan budaya bangsa, khususnya berbusana dalam keseharian dengan berkain, menegakkan jati diri perempuan Indonesia yang santun, aktif dan anggun bermatabat, serta menjadikan produksi dalam negeri menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Komunitas yang telah didirikan selama 3 tahun ini memiliki berbagai cabang di berbagai kota dan tempat, diantaranya Bandung, Bogor, Malang, Surabaya, Bali, dan Lombok. Tak hanya di dalam negeri cabang KCB pun merambah hingga mancanegara diantaranya Perth (Australia), San Francisco (Amerika Serikat) dan Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement