Rabu 23 Dec 2015 10:31 WIB

DPD RI Dorong Kelanjutan Pembangunan Bandara Kayangan

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Suasana di check in penumpang di Bandara Internasional Lombok.
Foto: Antara
Suasana di check in penumpang di Bandara Internasional Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Farouk Muhammad melakukan konsolidasi kepada pelbagai pihak untuk mempercepat pembangunan kawasan Bandar Kayangan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Kami ingin mengetahui sejauhmana perkembangan dan tindak lanjut rencana pembangunan kawasan Bandar Kayangan di Pulau Lombok, Provinsi NTB. Selain itu, juga ingin mengetahui sejauh mana peluang investasi dari Investor negara Kuwait, terhadap proyek tersebut. Peluang tersebut sangat terbuka, setelah hasil kunjungan Pimpinan DPD RI menemui Menteri Perdagangan dan Industri Kuwait dan Ketua Parlemen Negara Kuwait, pada 4-7 Desember 2015, lalu," ujar Farouk melalaui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id belum lama ini.

Adapun pihak yang ikut dalam pertemuan tersebut, antara lain Anggota DPR Dapil NTB, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perdagangan, Kepala Bappenas, Duta Besar Kuwait, Gubernur NTB, Kamat Dagang Indonesia, Dirut Pertamina, Dirut PT. ITDC, dan Ketua Tim Proyek Bandar Kayangan Global Hub.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan untuk mempercepat proses pembangunannya. Tapi, hingga kini prosesnya terkendala permasalahan teknis dan administratif.

"Bandar Kayangan merupakan faktor strategis bagi posisi Indonesia untuk menjadi salah satu hub pelayaran Internasional masa depan di kawasan timur," kata Farouk yang juga anggota DPD dari NTB.

Farouk berharap kepada Ketua Tim Proyek Bandar Kayangan Global Hub dan Kepala Bappenas, agar keinginan Rotterdam dapat membantu penyusunan Studi Kelayakan atau Feasibilities Studies, bisa segera diwujudkan. Pihak Rotterdam sendiri mengakui, kawasan Pelabuhan Bandar Kayangan sangat strategis bagi pelayaran kapal-kapal tenker dan barang raksasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement