Kamis 29 Oct 2015 15:24 WIB

Anggota DPD Kunjungi Sekolah Tanamkan Rasa Cinta Bangsa

DPD RI
Foto: antaranews
DPD RI

REPUBLIKA.CO.ID,BARABAI -- Anggota DPD RI utusan Kalimantan Selatan HM Sofwat Hadi mengunjungi sekolah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk menanamkan rasa cinta bangsa dan negara melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan.

Menurut Sofwat di Barabai, Kamis, empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, penting untuk terus disampaikan kepada generasi muda, untuk menumbuhkan kembali semangat cinta bangsa dan Tanah Air.

"Pemahaman terhadap empat pilar kebangsaan sangat penting ditanamkan sejak dini bagi siswa terkait, agar para pelajar dapat memahami sekaligus memiliki wawasan berbangsa dan bernegara," katanya.

Menurut dia, siswa harus mampu mengetahui tujuan negara kita dan mampu menerapkan empat pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah-tengah lingkungannya masing-masing.

"Saat ini rasa cinta terhadap Tanah Air itu mulai menipis di kalangan remaja dan pemuda. Makanya, Pancasila harus kembali menjadi mata pelajaran wajib di sekolah," katanya.

Salah satu sekolah yang dikunjungi Sofwat Hadi adalah SMAN I Barabai, yang cukup antusias mengikuti diskusi dan memberikan berbagai tanggapan, masukan dan pertanyaan dari terkait empat pilar kebangsaan tersebut.

Kabag Humas Setda HST, M Ramadlan mengatakan kedatangan anggota MPR/DPD RI perwakilan Kalsel HM Sofwat Hadi untuk sosialisasi tentang empat pilar kebangsaan di salah satu sekolah di kabupaten Hulu Sungai Tengah, akan mampu menambah rasa cinta remaja terhadap bangsa dan tanah air.

"Sosialisasi ini akan kembali menyegarkan ingatan para siswa terhadap pentingnya memahami empat pilar kebangsaan sebagai dasar negara," katanya.

Program sosialisasi empat pilar kebangsaan tersebut, juga seiring dengan program nasional untuk melakukan revolusi mental antara lain menumbuhkan kembali cinta Tanah Air dan bela negara, melalui berbagai prestasi pemuda dalam berbagai bidang.

Sebagaimana diketahui, saat ini tidak sedikit siswa dan pemuda yang terjebak dalam dampak negatif arus globalisasi antara lain obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, dan kurang peduli terhadap lingkungan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement