Rabu 14 Oct 2015 10:31 WIB
Insiden Aceh Singkil

DPD Sesalkan Aksi Bentrokan di Aceh Singkil

Rep: c27/ Red: Andi Nur Aminah
Ratu Hemas (tengah)
Foto: Tahta Aidila/Republika
Ratu Hemas (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa bentrokan yang mengakibatkan pembakaran rumah ibadah di Kabupaten Aceh Singkil menambah noda kelam dalam kerukunan beragama di Indonesia. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, menyesalkan terjadinya bentrokan antarwarga dan pembakaran rumah ibadah.

Dalam rilis yang diterima Republika, Rabu (14/10), ia mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk dapat bergegas dalam mengatasi persoalan bentrokan tersebut. GKR Hemas mengatakan bentrokan tersebut harus mendapatkan penangan serius karena ini merupakan isu yang sangat sensitif bagi keruknan warga Aceh.

“Kita minta, pemerintah pusat, daerah dan aparat penegak hukum bergerak cepat. Lakukan koordinasi, selesaikan masalah sebaik mungkin. Jangan sampai ada gejolak susulan, apalagi tambahan korban jiwa,” tegas Hemas.

Insiden ini dipicu pembakaran sebuah rumah yang dianggap tak memiliki izin untuk digunakan sebagai tempat ibadah. Pemkab Aceh Singkil memang berniat membongkar 24 rumah ibadah tanpa izin. Berdasarkan hasil pertemuan dan rapat yang dihadiri aparat pemerintah kabupaten, tokoh adat, dan tokoh agama, mereka sepakat, 10 rumah ibadah tanpa izin akan dibongkar pada pekan depan.

Sisanya, para pengelola diberi kesempatan mengurus izin pendirian rumah ibadah. Sumber dari Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menyebutkan, aksi terjadi sejak Senin (12/5) tengah malam, setelah warga menilai Pemkab Aceh Singkil tak mau memenuhi tuntutan untuk membongkar bangunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement