Kamis 03 Sep 2015 13:00 WIB

DPD RI: Indonesia Belum Siap Hadapi MEA

Rep: eric Iskandarsjah Z/ Red: Taufik Rachman
Pekerja Indonesia dituntut siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir 2015.
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja Indonesia dituntut siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mengadakan Expert Meeting dengan sejumlah kementerian pada Rabu (2/9) malam. Pertemuan itu membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta peluang investasi Malaysia di Indonesia.

Ketua BKSP DPD RI, Andi Muhammad Iqbal Parewangi mengatakan, pertemuan ini fokus membahas hubungan Indonesia dan Malaysia. Baik berupa kerja sama serta peluang-peluang di MEA.

Menurutnya, secara konseptual, peluang MEA dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat sangat besar. Namun, untuk implementasinya di lapangan, pemerintah dan masyarakat Indonesia terlihat belum siap. "Secara konseptual, kita bisa optimisitis. Namun secara faktual, miris," ucapnya.

Padahal, lanjut Senator dari Sulawesi Selatan itu, secara de facto demografis, Indonesia seharusnya menjadi pemimpin di dalam ASEAN karena banyak sekali potensi sumber daya alam yang bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat. Tetapi, faktanya secara de facto ekonomi, Indonesia hanya menjadi pasar.

Saat ini bisa dikatakan bahwa investasi Malaysia ke Indonesia jauh lebih besar ketimbang Indonesia ke Malaysia. Dengan kondisi ini, Iqbal mengatakan, Indonesia saat ini belum siap untuk menghadapi MEA. Oleh karena itu, BKSP akan mendesak sejumlah kementerian untuk menyusun rencana baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement