Selasa 04 Aug 2015 13:14 WIB

Inflasi Tinggi, DPD: Kontrol Ekonomi Belum Berjalan Baik

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Inflasi Maret 2015: Aktivitas jual beli bahan makanan di Pasar Rumput, Jakarta, Rabu (1/4).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Inflasi Maret 2015: Aktivitas jual beli bahan makanan di Pasar Rumput, Jakarta, Rabu (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Tingginya inflasi di daerah yang mencapai 0,93 persen pada bulan Juli, membuat DPD prihatin. Sebab, kondisi ini menunjukan program ekonomi presiden Jokowi belum berjalan dengan baik.

Wakil ketua Komite IV DPD RI Ghazali Abbas Adan menyebutkan, salah satu masalah penyebab inflasi pada di indonesia pada bulan Juli adalah adanya hari raya lebaran. "Saat lebaran kan kebutuhan meningkat, sementara daya beli menurun," kata Ghazali saat dihubungi Republika, Selasa (4/8).

Karena itu, ia meminta presiden Jokowi mengontrol perekonomian dengan baik. Sebab, ini menyangkut persoalan lima bahan pokok, yang jika harga tinggi daya beli menurun, akan sangat memberatkan rakyat.

Ghazali juga memahami pemerintah saat ini masih dalam masa transisi. Tapi, kondisi tersebut bukan berarti membuat pemerintah tidak transparan. Selain itu, pembangunan ekonomi juga harus dilakukan secara terus menerus.

"Ini menjadi keprihatinan kami. Hampir seluruh Indonesia kehidupannya semakin berat, terutama masyarakat yang penghasilannya tidak tetap," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement