Senin 20 Oct 2014 18:21 WIB

DPD Jembatani Kerja Sama RI-Rusia

Rep: niken paramita/ Red: Taufik Rachman
Irman Gusman
Foto: antara
Irman Gusman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dewan Perwakilan Daerah (DPD) jajaki kemungkinan kerja sama dibidang industri dan perdagangan dengan Kementerian Perdagangan Rusia. Pembicaraan ini diutarakan Ketua DPD Irman Gusman usai menjamu Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Manturov, di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/10).

Beberapa rencana kerja sama tersebut diantaranya adalah di sektor perminyakan, industri kereta api, industri militer, minerba, dan kemaritiman. Kerja sama ini menurut Irman dilakukan untuk meningkatkan neraca perdagangan Indonesia dan Rusia.

"Kerja sama dibidang perdagangan dan industri. Saat ini perdagangan Indonesia Rusia sudah hampir 3,5 miliar dolar atas surplus Indonesia. Menurut saya ini masih terlalu kecil kita tingkatkan menjadi 10 miliar," kata Irman.

Di industri perminyakaan, DPD mendorong Rusia untuk menanamkan investasinya dengan membangun kilang minyak di Indonesia. Dengan adanya kilang minyak baru secara otomatif akan meningkatkan produksi minyak dalam negeri. Yang akhirnya mengurangi angka impor minyak Indonesia.

"Sekarang impor minyak kita 450 barrel per tahun. Diperkirakan lima tahun ke depan konsumsi kita meningkat sementara cadangan terus berkurang sehingga kita butuh 3-4 kilang minyak baru," ujarnya.

Untuk menindaklanjuti pembicaraan ini, Irman menambahkan, Manturov rencananya akan bertemu Presiden Joko Widodo, Selasa (21/10) pagi. Keseriusan Rusia bekerja sama dengan Indonesia juga dituangkan dengan dibentuknya Komisi Kerja Sama Bilateral Indonesia untuk Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement