Sabtu 20 Nov 2010 04:33 WIB

UPT Kota Tua Temukan Puluhan Artefak

Rep: Maryana/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kota Tua menemukan puluhan artefak pada penggalian yang dilakukan pekan lalu. Artefak yang ditemukan berupa pecahan keramik Batavian's Ware dan pipa rokok atau Gouda terbuat dari bahan keramik 30 sentimeter. Pipa rokok tersebut biasa digunakan orang-orang Belanda.

"Penggalian dilakukan sekitar dua minggu hingga Ahad (14/11), ditemukan sekitar 20 artefak," kata Kepala UPT Kota Tua, Candrian Attahiyyat saat ditemui di kantornya, Jumat (19/11).

Namun, kata Candrian, permasalahannya, temuan puluhan keramik tersebut tidak dapat diidentifikasi ruang dan waktu. " Tidak dapat diidentifikasi karena tidak asli lagi sudah diaduk-aduk, maksudnya sudah terkena beberapa proyek galian, " ujarnya.

Selain itu juga ditemukan struktur bangunan pondasi yang tidak utuh, pondasi tersebut mengarah dari utara ke selatan. "Pondasi seperti itu berarti bangunan kolonial, bagian dari Batavia," jelasnya.

Permasalahan lain dari proses penggalian adalah tidak adanya lahan kosong di sekitar lokasi tersebut. Lahan di sekitarnya sudah dipadati bangunan, jika pun ada lahan kosong sudah diisi dengan beberapa pipa dan kabel.

Penggalian yang melibatkan lima orang arkeologi dari Pusat Arkeologi Nasional tersebut dilakukan selama dua minggu. Penggalian dilakukan di sekitar Jalan Kopi atau sekitar bangunan Hotel Omni Batavia.

Tujuan dari penggalian adalah mencari sisa-sisa situs Jayakarta, kota sebelum Batavia. Serta untuk menambah literatur tentang Jayakarta yang sudah terlupakan struktur kotanya.

Jayakarta berjaya selama 92 tahun, sejak 1527 dan dihancurkan Belanda Pada 1619.

Namun, penggalian yang sudah berakhir tersebut dan sedang dalam penyusunan itu tidak mencapai target yang diinginkan. "Temuan tidak tepat sasaran, sasarannya adalah mencari situs peninggalan Jayakarta, sementara yang ditemukan bukanlah temuan struktur Jayakarta, " jelasnya.

Alasan penggalian di sekitar lokasi tersebut berdasarkan pada arsip yang ada di UPT Kota Tua, pada 1972 ditemukan ratusan kerangka manusia di sekitar Jalan Kopi.

Candrian menuturkan, pada 1912 Ijzerman menggambarkan peta rekonstruksi terkait serangan Belanda ke Jayakarta pada 1912. Pada peta itu digambarkan lokasi keraton dan alun-alun Jayakarta berada di sekitar Jalan Kopi atau sekitar Hotel Omni Batavia.

Karena, lanjut Candrian, penemuan pekan lalu tidak ada kaitannya dengan Jayakarta maka timbul teori lain.

" Bisa saja tentara Jayakarta yang kalah berada di sekitar sana (saat ini Hotel Omni Batavia) lalu dikubur di sana," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement