Selasa 05 Oct 2010 02:22 WIB

Adegan Dalam Sinetron Cinta Fitri Bisa Merusak Akhlak

Rep: Eko Hardiyanto/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Ketua PWNU Jatim, KH Mutawakkil Alallah, menyoroti program televisi yang bisa merusak akhlak kaum muda, khususnya tayangan sinetron. Menurutnya, banyak sinetron yang temanya Islami, tapi alur ceritanya merusak akhlak, salah satu contohnya sinetron Cinta Ftiri di salah satu stasiun televisi swasta.

Dalam episode sinetron itu, kata Kiai Mutawakkil (panggilan akrab dia), dipertontonkan sebuah adegan bagaimana anak membentak dan memarahai orang tuanya. Adegan itu hanya secuil contoh dari sekian banyaknya tayangan yang justru merusak akhlak. Dia menegaskan, tayangan semacam itu bisa merusak akhlak generasi muda.

''Kalau pemuda yang di pesantren mungkin masih bisa menyaringnya, tapi bagi pemuda yang di luar pesantren itu bisa dianggap lumrah dan boleh saja dilakukan. Ini bahaya,'' ujarnya saat dijumpai Republika Senin (4/10).

Untuk membentengi gempuran akibat kemajuan teknologi semacam itu, Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Probolinggo, itu meminta orang tua untuk menjadi guru bagi anak-anaknya di rumah. ''Khususya kepada orang tua yang dari NU. Gempuran yang paling dahsyat itu berasal dari media. Pengaruh media saat ini sungguh amat luar biasa. Maka saya harapkan kepada warga Nahdliyin untuk memproteksi anaknya dari hal-hal yang menyimpang,'' serunya.

Kiai Mutawakkil lalu menyinggung sebuah stasiun televisi milik NU yang berkantor di Surabaya. Setengah berpromosi, dia menjelaskan bahwa tayangan-tayangan pada TV dimaksud salah satunya untuk memproteksi tayangan-tayangan dari stasiun televisi lain. program-progam TV ini memberikan porsi cukup banyak dalam hal keislaman, khususnya ahlussunnah waljamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement