Sabtu 18 Sep 2010 05:34 WIB

Penari Joged Bungbung Diimbau Tak Terlalu Sensual

REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA--Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng mengumpulkan seluruh kelompok kesenian Joged Bungbung di wilayahnya untuk meminta para pelaku kesenian tersebut tidak tampil porno dalam pementasan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng Putu Tastra Wijaya di Singaraja, Jumat mengatakan bahwa pemanggilan tersebut juga dalam rangka persiapan penyambutan peserta "Sail Indonesia 2010" yang akan berlangsung 22 September dengan suguhan salah satunya Joged Bungbung.

"Pementasan Joged Bungbung akan menjadi salah satu suguhan seni gerak tari dengan tampilan performance art khas dari Kabupaten Buleleng. Kami tentunya menunjukan penampilan asli dari kesenian Joged Bungbung yang merupakan karya seni tari kreasi asal kawasan Bali utara," ujar Tastra.

Menurutnya, Joged Bungbung sengaja menjadi pilihan dari penyambutan awal yang menggelar tarian khusus penyambutan karena kesenian tersebut dianggap tidak "egois", karena dalam pementasan melibatkan penonton. Dari keterangan Tastra, jika menggunakan tarian penyambutan seperti pada umumnya di acara-acara resmi, tentu tidak akan melibatkan penonton yang menyaksikan pementasan itu.

Joged Bungbung, ujarnya, lebih memberikan suasana kemeriahan dengan melibatkan para penonton dalam pementasannya sehingga ada kedekatan emosional yang lebih dirasakan oleh para turis peserta jelajah samudra itu. "Mereka tentu akan lebih menikmati seni yang lebih dekat dari pada harus menonton tarian yang sudah biasa dan bisa disaksikan pada sejumlah acara. Selain itu, kami ingin menunjukan sebuah ciri khas kesenian Buleleng yang memiliki keragaman," katanya.

Untuk itu, lanjut Tastra, sebagai tuan rumah yang baik pihaknya harus menyuguhkan sesuatu yang baik dengan tidak mengurangi arti sebuah kesenian. Tastra mengatakan, penampilan Joged Bungbung yang selama ini terkesan sebagai kesenian porno tentu bukan bagian dari keaslian dari kesenian tersebut, melainkan hanya untuk memenuhi permintaan para penontonnya.

"Saya sudah gali keterangan terkait dengan pementasan mereka yang dianggap sering porno. Itu bukan kehendak sang penari dan biasanya merupakan permintaan dari yang menyewa kelompok seni itu untuk tampil dengan kondisi sedikit menggugah gairah lelaki," katanya.

Selain Joged Bungbung, pada penyambutan itu juga akan dipertontonkan kesenian lain yang menjadi ciri khas kabupaten dengan julukan "Bumi Panji Sakti" ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement