Ahad 20 Mar 2011 13:30 WIB
Melancong Bareng Abah Alwi: Menelusuri Jejak Daendels

Belanda Menyebut ‘Banten’ dengan ‘Bantam’

Rep: Agung Sasongko/ Red: Johar Arif
Melancong Bareng Abah Alwi
Melancong Bareng Abah Alwi

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG---Pemerintah Hindia Belanda sampai akhir masa penjajahan menyebut Banten dengan ‘Bantam’. Hal itu dikarenakan orang Belanda kesulitan menyebut kata Banten. "Orang Belanda memang kesulitan menyebut Banten, jadi mereka mengucapnya menjadi Bantam. Sama halnya ketika mereka menyebut Betawi menjadi Batavia," papar pemerhati sejarah, Alwi Shahab kepada Republika.co.id, Ahad (20/3), di sela acara Melancong Bareng Abah Alwi.

Sementara itu, Anggota Asosiasi Himpunan Pariwisata Indonesia Provinsi Banten (HPI Banten), Chotibul Umam, menyatakan selain Belanda yang menyebut Banten dengan pengucapan Bantam, orang Portugus juga menyebut hal serupa. "Mereka memang kesulitan menyebut Banten. Jadilah Bantam," ungkap dia.

Umam menjelaskan umumnya terdapat sejumlah versi yang menjelaskan tentang asal muasal nama Banten. Ada versi yang mengatakan Banten merupakan singkatan dari Ketiban Intan. Singkatan itu memiliki makna ketika Islam masuk ke Banten boleh diibaratkan seperti kejatuhan anugerah. Adapula versi yang menyebutkan Banten berasal dari kata Bantaman, yang memiliki makna masyarakat pemberontak.

"Memang, versi-versi yang ada belum bisa dikatakan versi sebenarnya. Tapi versi-versi tersebut minimal memperkaya pengetahuan tentang asal-asal muasal Banten," pungkasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement