Sabtu 12 Mar 2011 13:59 WIB

Nasib Anak Yatim Bojonegoro di Jepang Dilacak

Potongan video NHK memperlihatkan Sejumlah kendaraan tersapu oleh gelombang tsunami di kawasan pantai Jepang timur setelah gempa 8,9 SR mengguncang wilayah Timur Laut negara itu, Jumat (11/3/2010)
Foto: AP PHOTO
Potongan video NHK memperlihatkan Sejumlah kendaraan tersapu oleh gelombang tsunami di kawasan pantai Jepang timur setelah gempa 8,9 SR mengguncang wilayah Timur Laut negara itu, Jumat (11/3/2010)

REPUBLIKA.CO.ID,BOJONEGORO - Nasib tiga anak asuh Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Bojonegoro, Jawa Timur, yang magang bekerja di Jepang kini masih dilacak. Gempa berkekuatan 8,9 skala richter yang menciptakan tsunami setinggi 10 meter pada Jumat (11/3) siang menghatam negeri itu.

Ketua Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Bojonegoro, Abdul Wachid, Sabtu (12/3), mengatakan dirinya masih berusaha mencari tahu nasib tiga anak panti yang magang bekerja di Jepang sejak beberapa tahun lalu. "Ali Machmud (21), warga Desa Kalitudu, Kecamatan Kalitidu, sejak dua setengah tahun lalu berangkat ke Jepang dan dijadwalkan April tahun ini sudah kembali ke Bojonegoro. Dia belajar magang bekerja di sebuah industri agrobisnis di kota Yamanasi," katanya.

Dua anak yatim lainnya, Yulia Resta Dewi (20), warga Desa Ngrandu, Kecamatan Kedungadem, dan Yuni Senjari (20), warga Desa Kacangan, Kecamatan Tambakrejo. Keduanya berangkat ke Jepang sejak setahun lalu. Kedunya juga magang di industri agrobisnis di kota Siba.

Luluk Setiawan, santri setempat yang juga pernah magang di Jepang, menyatakan lokasi tempat magang rekannya itu berada di kota Yamanasi dan Siba. Lokasinya di pegunungan dan jauh dari lokasi gempa. "Kami masih kesulitan menghubungi tiga anak panti itu. Telepon selularnya belum bisa dihubungi," ungkapnya.

Abdul Wachid menjelaskan keberangkatan anak panti setempat magang di bidang agrobisnis di Jepang sebagai langkah meningkatkan kemampuan anak asuh. Selain itu, kegiatan magang juga untuk meningkatkan pengembangan bidang agrobisnis yang ada di panti, mulai pertanian, peternakan dan perikanan. "Kami tetap meneruskan program anak panti belajar magang bekerja di Jepang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement