Rabu 09 Mar 2011 19:48 WIB

Terlantar di Kamar Mayat, Puluhan Jenazah Bayi Dikremasi Massal

Mayat (ilustrasi)
Mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR- Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, akan mengkremasi secara massal puluhan jenazah telantar yang tersimpan di lemari pendingin kamar mayat rumah sakit tersebut.

"Kami akan mengkremasi sebanyak 22 jenazah yang jangka waktu penyimpanannya di lemari pendingin sudah melewati batas lebih dari tiga bulan," kata Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi, di Denpasar, Rabu (9/3).

Dia mengatakan usia jenazah yang telantar atau tidak diambil oleh pihak keluarganya itu beragam mulai dari bayi sampai orang dewasa. Jumlah jenazah orang dewasa dan anak-anak sebanyak 12. sedangkan, jenazah bayi di bawah lima tahun itu sebanyak 10 jenazah.

Dudut menjelaskan pihaknya harus melakukan kremasi secara massal sehubungan jenazah telantar sebanyak itu telah membuat kapasitas kamar mayat RSUP Sanglah melebihi kuota. "Berdasarkan prosedur tetap kami, bila dalam jangka waktu tiga bulan jenazah yang tersimpan tidak diambil oleh pihak keluarga, maka

akan ditetapkan sebagai jenazah telantar. Sehingga, jenazah tersebut diusulkan untuk dikremasi massal," ujarnya.

Namun demikian, dia tidak bisa memberitahukan kepastian hari tentang pelaksanaan kremasi bagi puluhan jenazah malang tersebut. Jenazah tersebut saat ini masih diletakan di dalam kontainer pendingin yang berada di bagian halaman kamar mayat.

Kapasitas per unit kontainer yang khusus didatangkan dari Australia tersebut mampu menampung 18 jenazah. Kontainer jenazah yang dimiliki RSUP Sanglah tercatat sebanyak dua unit sehingga daya tampungnya mencapai 36 jenazah. "Daya tampung sebanyak itu dalam kondisi normal. Tapi bila kondisi darurat, kapasitasnya bisa dua kali lipat. Sehingga bila dipaksakan, daya tampungnya bisa menampung 72 jenazah," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement