Rabu 09 Mar 2011 16:06 WIB

Puluhan Kios dan Ratusan Los Terbakar di Pasar Multi Wahana Palembang

Rep: Maspriel Aries/ Red: Stevy Maradona
Kebakaran (ilustrasi)
Foto: Antara/Yusran Uccang
Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG-- Kebakaran melanda Palembang. Rabu (9/3) sekitar pukul 04.00 WIB kobaran api menghanguskan ratusan los dan kios di Pasar Multi Wahana Perumnas Sako. Dari hasil inventarisasi sementara, sebanyak 72 unit kios dan 142 unit los di blok A pasar tersebut hangus menjadi puing-puing.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut namun kerugian diperkirakan mencapai miliaran  rupiah. Belum diperoleh keterangan pasti penyebab kebakaran tersebut. Menurut keterangan petugas Dinas Penyelematan dan Pemadam Kebakaran (PPK)  api diduga berasal dari hubungan arus pendek dari salah satu los pasar itu.

Untuk kepastian sumber api beberapa petugas menyatakan belum tahu pasti sumber api dan penyebab kebakaran. “Kita tunggu saja hasil dari petugas Puslabfor Polri,” kata seorang petugas.

Untuk memadamkan kobaran api, Dinas Penyelematan dan Pemadam Kebakaran (PPK) Kota Palembang mengerahkan seluruh armadanya. Sementara itu anggota Polsek Sako sejak pagi mulai mengamankan lokasi kebakaran. Kapolsek Kompol Lisbet Dolok Saribu langsung memimpin pengamanan dan pemasangan garis batas polisi untuk mengantispasi penjarahan.

Setelah api berhasil dipadamkan, sejak pagi hari sampai siang makin banyak warga berdatangan ke lokasi blok Pasar Perumnas Sako untuk melihat lebih dekat lokasi kebakaran.

Areal blok A yang terbakar dari Pasar Multi Wahana diisi oleh pedagang sembak, pedagang ikan, sayur, daging, bumbu dan ayam. Ketugian miliar rupiah tersebut diperkirakan dari asumsi setiap kios menderita kerugian minimal Rp5 juta dan maksimal Rp20 juta. Jumlah kios dan los yang terbakar sebanyak 214 unit.

Belum lagi tambah kerugian bangunan pasar yang tinggal puing dengan kondisi atap beton dengan kerangka besi ambruk dan hanya menyisakan beberapa bagian atap yang masih utuh berdiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement