Kamis 03 Mar 2011 14:34 WIB

Satu Keluarga Suspect Flu Burung

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Johar Arif
Flu burung, ilustrasi
Foto: Antara
Flu burung, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU – Satu keluarga yang terdiri dari empat orang di Blok Krasak, RT 02 RW 01 Desa Sidamulya, Kecamatan Bongas, Indramayu, dirawat intensif di RSUD Indramayu setelah dinyatakan suspect flu burung. Para korban sebelumnya mengalami kontak dengan ayam yang terserang penyakit yang disebabkan virus H5N1 tersebut.

Adapun empat orang tersebut, yakni Dul (40), Car (33), Cin (7), dan Dew (6). Mereka adalah pasangan suami istri beserta dua anak mereka.

Seluruh korban masuk ke RSUD Indramayu sejak Rabu (2/3) sekitar pukul 22.00 WIB. Sebelumnya , mereka sempat dibawa oleh keluarganya ke Puskesmas Bongas. Namun karena keterbatasan peralatan dan adanya riwayat kontak dengan ayam yang mati, mereka langsung dirujuk ke RSUD Indramayu.

Dul menuturkan, dia beserta istri dan dua anaknya mengalami gejala demam tinggi, sesak nafas, dan sakit tenggorokan secara bersamaan pada Selasa (1/3) malam. Bahkan, kedua anaknya sempat mengalami syok akibat demam yang terlalu tinggi.

‘’Selain demam, mereka juga muntah dan diare,’’ tutur pria yang sehari-hari berprofesi sebagai guru di SD Cipedang, Kecamatan Bongas, saat ditemui di RSUD Indramayu, Kamis (3/3).

Dul menjelaskan, kondisi yang dialami dia dan keluarganya itu bermula dari adanya kematian ayam miliknya. Dari 43 ekor ayam yang dipeliharanya di samping rumah, sebanyak 35 ekor ayamnya tiba-tiba mati dalam tiga hari berturut-turut.

Semula, Dul tidak curiga jika ayamnya mati akibat flu burung. Karena itu, ayam-ayamnya yang mati tersebut langsung dibuang di sungai di sekitar rumahnya. Namun, petugas dari Dinas Pertanian dan Peternakan setempat yang mengatahui adanya kematian ayam miliknya, langsung memeriksa dengan menggunakan rapid test.

Hasilnya, ayam-ayam tersebut positif terserang flu burung. Petugas pun langsung menyemprotkan desinfekatan ke kandang ayam miliknya dan membakar sisa ayam mati yang belum sempat dibuang di sungai. ‘’Setelah tahu ayam itu mati karena flu burung, saya sekeluarga langsung demam tinggi,’’ kata Dul.

Dul menambahkan, kematian ayam tak hanya terjadi pada ayam-ayam miliknya. Sebelumnya, puluhan ekor ayam milik tetangganya juga mati mendadak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement